PEMANFAATAN EKSTRAK KASAR PROTEASE DARI ISI PERUT IKAN LEMURU (Sardinella sp.) UNTUK DEPROTEINISASI LIMBAH UDANG SECARA ENZIMATIK DALAM PROSES PRODUKSI KITOSAN
Abstract
Udang merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar di Indonesia. Udang
di ekspor dalam bentuk beku, dimana sekitar 60-70% adalah limbah. Dalam limbah
udang (kulit, kepala dan ekor) terdapat tiga komponen besar yaitu protein, kalsium
karbonat dan kitin. Kandungan kitin dalam cangkang udang sekitar 99,1%, kitin dapat
dimanfaatkan lebih lanjut menjadi kitosan. Kitosan sangat bermanfaat di berbagai
bidang karena dilihat dari strukturnya terdapat amina yang bersifat parsial positif
kuat.
Pembuatan kitosan dari cangkang udang meliputi tiga tahap, yaitu pemisahan
protein (deproteinisasi), demineralisasi dan deasetilasi. Deproteinisasi dalam
penelitian ini dilakukan secara enzimatik menggunakan ekstrak kasar protease dari isi
perut ikan lemuru (Sardinella sp.). Dilakukan uji aktivitas dan optimasi ekstrak kasar
protease menggunakan substrat kasein, untuk mendapatkan kondisi optimal enzim
dalam menghidrolisis protein. Ekstrak kasar protease untuk kondisi asam optimum
pada pH 3 dan kondisi basa pada pH 9, serta optimum pada temperatur 50
C. Kondisi
tersebut digunakan untuk deproteinisasi secara enzimatik dengan waktu inkubasi
selama 90 menit. Penentuan waktu inkubasi tersebut diperoleh berdasarkan
kandungan protein cangkang udang selama deproteinisasi secara enzimatik, diketahui
melalui pengukuran kadar nitrogen total cangkang udang setiap rentang waktu 30
menit menggunakan metode Kjeldahl. Kadar nitrogen cangkang udang sebelum
deproteinisasi secara enzimatik 2,10 persen setelah mengalami deproteinisasi secara
enzimatik kadar nitrogennya sebesar 0,872 pada suasana asam (pH 3) dan 0,871
untuk susana basa (pH 9). Demineralisasi adalah pemisahan mineral-mineral terutama
kalsium karbonat menggunakan asam klorida. Kitin yang diperoleh selanjutnya
o
dipisahkan gugus asetilnya atau deasetilasi dengan penambahan natrium klorida,
untuk mendapatkan senyawa turunanya yaitu kitosan. Identifikasi kitosan berdasarkan
penentuan gugus fungsi menggunakan spektra FTIR. Spektra FTIR kitosan hasil
penelitian dibandingkan kitosan pembanding Sigma Aldrich dengan derajat
deaseitilasi 85%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa spektra FTIR kitosan memiliki spektra
yang sangat identik dibandingkan dengan kitosan pembanding (Sigma Aldrich DD
85%). Terutama ditunjukkan untuk absorpsi gugus amina -NH
dan ikatan amida C-N
yang merupakan absorpsi spesifik dari kitosan. Kitosan hasil deproteinisasi secara
enzimatik pada kondisi asam (pH 3), absorpsi -N
2
2
terdapat pada 3466.08 dan
1597.06 cm
-1
dengan ikatan C-N pada 1658.78 cm
-1
. Deproteinisasi pada kondisi basa
dengan larutan buffer pH 9 menunjukkan gugus -NH
yang menyerap pada 3450.65
dan 1597.06 cm
-1
2
, sedangkan ikatan C-N menyerap pada 1664.57 cm
.