Efek Pemberian Parasetamol Dosis Terapi terhadap Perubahan Kadar Enzim Transaminase
Abstract
Sebagian besar masyarakat pernah mengobati diri sendiri sebelum
mengunjungi puskesmas atau dokter. Salah satu jenis obat bebas yang sering
dikonsumsi masyarakat adalah parasetamol. Luasnya jangkauan penggunaan
parasetamol di masyarakat menyebabkan keracunan akibat parasetamol dalam dosis
tinggi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Keracunan parasetamol
tidak hanya terjadi pada dosis toksik, tapi dapat pula terjadi pada dosis terapi dalam
jangka lama. Mekanisme toksisitas akibat parasetamol yang menyebabkan kerusakan
sel hati diperantarai oleh suatu metabolit reaktif hasil dari metabolisme parasetamol,
yaitu N-asetil-p-benzoquinoneimin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian parasetamol dosis
terapi terhadap perubahan kadar enzim transaminase, khususnya kadar SGOT dan
SGPT pada tikus Wistar.
Penelitian ini dilakukan pada 16 ekor tikus Wistar jantan di laboratorium
Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan
Agustus-September 2007. Tikus dibagi dalam kelompok kontrol dan perlakuan.
Kelompok kontrol diberi placebo berupa larutan CMC 1%, sedangkan untuk
kelompok perlakuan diberi larutan parasetamol. Semua larutan disondekan pada
masing-masing tikus sebanyak 3 kali sehari selama 30 hari. Setelah hari ke-30,
seluruh tikus dianastesi dengan eter, dan diambil darahnya untuk diukur kadar SGOT
dan SGPT dalam serumnya. Hasil kadar SGOT dan SGPT dari kedua kelompok
dianalisis dengan uji independent t test.
Hasil penelitian menunjukan
bahwa pada kelompok yang mendapatkan
larutan parasetamol, kadar SGOT dan SGPT meningkat secara nyata dibandingkan
vii
kelompok kontrol. Namun uji independent t test menunjukkan bahwa perbedaan yang
terjadi dalam kadar SGOT berbeda secara signifikan, sedangkan pada kadar SGPT
tidak berbeda secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh lamanya perlakuan dan dosis
obat yang diberikan selama penelitian berlangsung.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah parasetamol dosis terapi dapat
meningkatkan kadar SGOT secara signifikan, namun tidak meningkatkan kadar
SGPT secara signifikan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]