PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS III SDN 1 GELUNG SITUBONDO MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALITA
Abstract
Berbicara  adalah kemampuan  mengucapkan  bunyi-bunyi  artikulasi atau kata-
kata  untuk  mengekspresikan,  menyatakan  serta  menyampaikan  pikiran,  gagasan  dan 
perasaan.  Tujuan  utama  dari  berbicara  adalah  untuk  berkomunikasi.  Agar  dapat 
menyampaikan pikiran secara efektif, maka sang pembicara harus memahami makna 
segala  sesuatu  yang  ingin  dikomunikasikan.  Tetapi  yang  sering  menjadi 
permasalahan  dalam  tindak  komunikasi  adalah  ketidakefektifan  dalam  penyampaian 
pesan.  Maksudnya,  pesan  yang  disampaikan  oleh  komunikator  kepada  komunikan 
tidak mengenai tepat sasaran. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan untuk 
berbicara  siswa  kelas  III  SDN  1  Gelung  Situbondo  adalah  dengan  menggunakan 
media  realita  dalam  proses  pembelajarannya,  sehingga  rumusan  masalah  dari 
penelitian  ini  adalah  1)  bagaimanakah  proses  penerapan  penggunaan  media  realita 
yang  dapat  meningkatkan  kemampuan  berbicara  siswa  kelas  III  SDN  1  Gelung 
Situbondo, 2) bagaimanakah peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas III SDN 
1  Gelung  Situbondo  setelah  menggunakanmedia  realita.  Tujuan  dari  penelitian  ini 
adalah  untuk  mengetahui  bagaimana  proses  penerapan  penggunaan  media  realita 
yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara serta untuk mengetahui peningkatan 
hasil belajar berbicara siswa setelah menggunakan media realita.  
  Pengambilan  data  dalam  penelitian  ini,  dilaksanakan  di  SDN  1  Gelung 
Situbondo,  dimulai  pada  tanggal  08  Agustus  2011  sampai  tanggal  13  Agustus  2011, subjek penelitian adalah siswa kelas III dengan jumlah siswa 20 anak, terdiri dari 10 
siswa laki-laki dan 10 siswa  perempuan.  
 Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) proses penerapan penggunaan media 
realita  yang  dapat      meningkatkan  kemampuan  berbicara  siswa  kelas  III  SDN  1 
Gelung Situbondo  yaitu dengan guru  menggunakan teknik  membawa kelas ke dunia 
luar  dan  meminta  siswa  untuk  mengamati  media  realita  yang  ada  pada  halaman 
sekolah dengan memanfaatkan waktu yang diberikan oleh guru untuk mengumpulkan 
bahan pembicaraan dengan cara  menggunakan  media tersebut untuk menentukan  ide 
awal dari topik  yang  ingin dibicarakan dan dibuat dalam  bentuk kerangka  berbicara. 
Tiap  siswa  diberikan  kesempatan  untuk  memilih  sendiri  media  realita  yang  sesuai 
dengan  topik  yang  diinginkan.  Kemudian  guru  meminta  siswa  untuk  kembali  ke 
dalam  kelas.  Sebagai  bentuk  evaluasi,  guru  meminta  siswa  untuk  maju  satu  persatu 
dan  berbicara  sesuai  media  realita  yang  dipilih  dan  guru  menilai  dengan 
menggunakan  lembar  penilaian  berbicara  yang  telah  disediakan  sebelumnya.  2) 
peningakatan kemampuan berbicara setelah menggunakan media realita dapat dilihat 
dari  perbandingan  nilai  siswa  pada  siklus  I  dan  siklus  II.  Pada  siklus  I  nilai    yang 
diperoleh  siswa  mencapai  1265  dengan  rata-rata  nilai  63,  25.  Siswa  yang 
mendapatkan nilai 
65 sebanyak 11 siswa dengan ketuntasan hasil belajar mencapai 
63,  25  %.  Setelah  dilakukan  pembelajaran  berbicara  menggunakan  media  realita 
dengan  perencanaan  yang  lebih  baik  pada  siklus  II,  ada  peningkatan  nilai  menjadi 
1560  dengan  rata-rata  nilai  79,  25%.  Siswa  yang  mendapat  nilai 
65  sebanyak  18 
siswa, maka ketuntasan hasil belajar siklus II telah meningkat menjadi 79, 25%. 
Berdasarkan  hasil  penelitian  ini,  maka  saran  yang  diberikan  adalah:  1) 
diharapkan siswa lebih giat belajar dan berlatih membiasakan diri berbicara di depan 
orang  banyak;  2)  diharapkan  guru  lebih  teliti  dalam  pemilihan  media  pembelajaran 
agar siswa  lebih  mudah  memahami  materi dan tujuan pembelajaran  yang diinginkan 
tercapai;  3)  sekolah  dapat  memberikan  fasilitas  atau  media  pembelajaran  sebagai 
penunjang tercapainya pembelajaran berbicara yang lebih baik.
