PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KALIREJO KECAMATAN SUMBERMALANG KABUPATEN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Abstract
Penelitian  ini  didasarkan  pada  pengamatan  awal  di  lapangan,  yang
menunjukkan prestasi belajar  IPA siswa  kelas IV SD  Negeri  2  Kalirejo  Kecamatan
Sumbermalang  Kabupaten  Situbondo masih  rendah, kebanyakan  siswa  memandang
IPA  sebagai  mata  pelajaran  yang  sulit  dipahami,  sehingga  kurang  diminati  oleh
sebagian  siswa, padahal  keberhasilan  dalam  belajar  IPA  dipengaruhi  oleh  minat
siswa. Proses belajar-mengajar di sekolah yang berpusat pada guru (teacher oriented)
mengakibatkan  siswa  cenderung  menerima  materi  pelajaran  secara  pasif
menyebabkan  siswa  kurang  berminat  dalam  mengikuti  pembelajaran IPA  dan
berdampak  pada  pemahaman  siswa  yang  kurang  optimal,  masalah-masalah  seperti
ini  dapat  diatasi  dengan  model  pembelajaran berbasis  masalah  untuk  meningkatkan
aktivitas dan prestasi belajar siswa sehingga dapat mengopimalkan kinerja siswa dan
membangkitkan semangat belajar siswa. Tujuannya adalah untuk memberikan waktu
yang  lebih  banyak  pada  siswa  untuk  berpikir  serta  merespon  sehingga  dapat
meningkatkan  partisipasi  siswa  dan  memperkecil  siswa  untuk  pasif  dalam
pembelajaran.
Masalah  penelitian  ini  dirumuskan  sebagai  berikut; (1)  Bagaimanakah
peningkatan  aktivitas  belajar  siswa  dalam  pembelajaran  IPA  pokok  bahasan  gaya
pada  siswa  kelas  IV  SD  Negeri  2  Kalirejo  Sumbermalang  Situbondo melalui
penerapan  pembelajaran  berbasis  masalah?;  (2)  Bagaimanakah peningkatan  hasil
belajar siswa dalam pembelajaran  IPA pokok bahasan  gaya pada siswa kelas  IV SD
Negeri 2 Kalirejo Sumbermalang Situbondo melalui penerapan pembelajaran berbasis
masalah?. Selaras  dengan  rumusan  masalah  tersebut,  maka  tujuan  dari  penelitian  ini adalah  untuk:  (1) Meningkatkan  aktivitas  belajar  dalam  pembelajaran  IPA  pokok
bahasan  gaya  pada  siswa  kelas  IV  SD  Negeri  2  Kalirejo  Sumbermalang  Situbondo
melalui  penerapan  pembelajaran  berbasis  masalah,  (2)  Meningkatkan  hasil  belajar
dalam  pembelajaran  IPA  pokok  bahasan  gaya  pada  Siswa  Kelas  IV  SD  Negeri  2
Kalirejo  Sumbermalang  Situbondo  melalui  penerapan  pembelajaran  berbasis
masalah.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2011 sampai dengan 04 Juni
2011. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa kelas IV adalah
20  siswa,  yaitu  siswa  perempuan  8  dan  laki-laki  12,  jenis  penelitian  ini  adalah
Penelitian  Tindakan  Kelas  (PTK).  Sedangkan  metode  pengumpulan  data  yang
digunakan adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.
Dari  hasil  penelitian,  dapat  diketahui  bahwa  pembelajaran Ilmu  Pengetahuan
Alam pokok  bahasan Gaya dengan model  pembelajaran  berbasis  masalah dapat
memotivasi siswa untuk belajar dan membantu siswa untuk menemukan suatu konsep
sendiri  terhadap  materi  yang  dipelajari.  Kendala-kendala  yang  dialami  dalam
pembelajaran  ini  yaitu  siswa  masih  mengalami  kesulitan dan  masih  malu  untuk
bertanya pada guru ketika ada yang kurang mengerti dalam diskusi kelompok, solusi
kendala tersebut dengan cara pemberian motivasi pada siswa untuk tidak malu-malu
lagi dalam mengajukan pertanyaan, dan peneliti melatih siswa dengan kegiatan tanya
jawab  sebelum  pembelajaran  dimulai  agar  siswa  terbiasa  dengan  bertanya  atau
menjawab pertanyaan dari guru.
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah berdampak posistif terhadap
aktifitas siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase aktivitas siswa
dari siklus  I persentase  rata-rata sebesar 66,25% dan  siklus  II  persentase rata-rata
sebesar 82,08%. Berdasarkan analisis  hasil  Tes  Formatif  dan  Ulangan  Harian, yaitu
siswa yang tuntas dalam Tes Formatif 1 berjumlah 14 dan yang tidak tuntas 6 siswa,
sehingga ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 70,00% dan persentase siswa  yang
tidak  tuntas  sebesar 30,00%.  Siswa  yang  tuntas  dalam  Tes  Formatif  2  berjumlah  16
dan  yang  tidak  tuntas  4  siswa,  sehingga  ketuntasan  klasikal  yang  dicapai  adalah 80,00% dan  persentase  siswa  yang  tidak  tuntas  sebesar  20,00%.  Siswa  yang  tuntas
dalam  Ulangan  Harian  berjumlah  17  dan  yang  tidak  tuntas  3  siswa,  sehingga
ketuntasan  klasikal  yang  dicapai  adalah  85,00%  dan  persentase  siswa  yang  tidak
tuntas sebesar 15,00%. Berdasarkan hasil Analisis Tes Formatif dan Ulangan Harian
sudah memenuhi ketuntasan klasikal sehingga penelitian ini dihentikan pada siklus II.
Hasil  penelitian  ini  dapat  disimpulkan  sebagai  berikut;  (1) aktivitas  siswa
secara  klasikal setelah  diterapkan model pembelajaran  berbasis  masalah pada  siswa
kelas  IV SD Negeri 2 Kalirejo Sumbermalang Situbondo tahun pelajaran 2010/2011
meningkat, karena rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus I mencapai 66,25%
dan  rata-rata  persentase  aktivitas  siswa pada siklus  II mencapai  82,08%,  yaitu
mengalami peningkatan sebesar 15,83%, (2) ketuntasan belajar siswa secara klasikal
setelah  diterapkan model pembelajaran  berbasis  masalah pada  siswa kelas  IV  SD
Negeri  2  Kalirejo  Sumbermalang  Situbondo tahun  pelajaran  2010/2011  meningkat,
karena  ketuntasan  belajar  siswa  berdasarkan  hasil  tes  formatif  yang  didapat  pada
siklus  I  mencapai  70,00%  dan  pada  siklus  II  mencapai  80,00%,  yaitu    mengalami
peningkatan  sebesar  10,00%. Dilanjutkan  hasil  ulangan  harian  siswa  yang  terus
meningkat, yaitu mencapai tingkat ketuntasan 85,00%.
Berdasarkan  dari  hasil  penelitian  ini  dapat  dikemukakan  beberapa  saran
sebagai berikut; (1) guru perlu menyusun lembar kerja siswa dengan langkah-langkah
yang  dapat  membimbing  siswa  untuk  menemukan  konsep  sendiri, (2) guru  perlu
memperhatikan  penggunaan  alat  peraga  dalam  pembelajaran, (3) pembentukan
kelompok  belajar  dapat  membantu  siswa  untuk  menemukan  suatu konsep  materi
secara bersama-sama dan siswa yang lebih pandai dapat menjelaskan kepada anggota
kelompoknya yang mengalami kesulitan untuk memahami materi yang dipelajari.
