PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP
Abstract
Daerah penelitian ini adalah SMPN 1 Pakusari yang ditentukan dengan
metode purposive sampling area. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji one way-ANOVA. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII B
dan E yang ditentukan dengan metode cluster random sampling. Desain penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized subject post-test only
control group desain. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, wawancara, tes, dan rubrik. Analisis
data hasil belajar menggunakan Independent Samples T-Test sedangkan
kemampuan kerja ilmiah siswa menggunakan presentase kemampuan kerja ilmiah
siswa.
Analisis data hasil belajar fisika siswa menggunakan model experiential
learning lebih baik dibandingkan dengan model konvensional. Hal ini diketahui
dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,001
pada tingkat signifikansi α = 0,05 atau (sig < 0,05) yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikasn antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil
analisis kemampuan kerja ilmiah siswa sebesar 81,34% dan dapat dikategorikan
baik.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa menggunakan model experiential
learning dengan pembelajaran Direct instruction pada kelas VIII SMPN 1
Pakusari tahun ajaran 2012/2013. (2) Kemampuan kerja ilmiah siswa kelas VIII
SMPN 1 Pakusari selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model
experiential learning termasuk kategori baik, dengan presentase sebesar 81,34%.