• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERUBAHAN ADAT DI DALAM SISTEM PERTANIAN ATAS DASAR NILAI RELIGI PADA MASYARAKAT TANI TENGGER DI DESA NGADAS KABUPATEN MALANG

    Thumbnail
    View/Open
    a (9)x_1.pdf (428.8Kb)
    Date
    2013-12-29
    Author
    IFTITAH NUR ‘AINI
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sabtu tanggal 12 Oktober 2002, hampir mendekati tengah malam ketika terjadi satu peristiwa yang seolah membalikkan keadaan 180 derajat. Bom dengan kekuatan ledak yang dahsyat telah meluluhlantakkan Kuta-Ikon industri pariwisata Bali hanya dalam sekejap mata. Citra Bali sebagai sebagai daerah yang paling aman danstabil di Indonesia seolah telah sirna dan menjadi cerita dongeng masa lalu. Semua mata terkesima, tak percaya dengan apa yang terjadi melihat ratusan manusia terbakar, hangus, bahkan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil yang sulit dikenali lagi. Mayoritas korban adalah turis asing asal Australia yang sedang menghabiskan malam minggu menikmati suasana malam di Kuta. Sari Club dan Paddy’s Pub dua bangunan tempat terjadinya ledakan hancur luluh, terbakar dan hangus dijilat kobaran api. Kerugian yang ditimbulkan akibat ledalkan bom Bali adalah korban fisik diantaranya adalah korban jiwa 205 orang tewas, luka berat dan ringan 324 orang, 25 buah mobil rusak, 11 buah motor rusak, 4 buah gardu listrik rusak, dan 303 bangunan rusak-rusak. Korban meninngal paling banyak yaitu 67 orang Australia, 20 orang Inggris, 12 orang Indonesia, dan selebihnya orang AS, jepang, Singapura, Swedia, Denmark, dan lain-lain. Pada saat malam kejadian Kuta menjadi begitu bersahabat, akrab dan mengharukan sekaligus mengherankan, karena di sela-sela ketegangan , kekacauan , kebingungan dan proses evakuasi tidak terdapat satupun tindakan kriminalitas terjadi. Kesemuanya terjadi berkat teguhnya masyarakat akan adat dan budaya Bali. Mereka percaya dan yakin akan karmapala. Siapa yang berbuat jahat atau baik maka akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Di sinilah letak arifnya roh Bali. Kemarahan dan rasa kaget akibat ledakan bom Bali tidak dikeluarkan dalam bentuk tindakan yang anarkhis tetapi dikembalikan kedalam menjadi sebuah introspeksi. Wujud introspeksi direalisasikan oleh masyarakat Bali kedalam suatu bentuk upacara adapt guna memohon ampunan kepada Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan Yang Maha Esa ) dan memohon kembali kebersihan bumi Bali dari segala bentuk pengrus
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13616
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5688]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository