ABREVIASI BAHASA INDONESIA PADA BAHASA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) SISWA SMA DI KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Abreviasi adalah proses penanggalan leksem atau kombinasi leksem yang 
diambil dari struktur kata lengkap atau frase dan memiliki makna yang sama 
dengan makna aslinya atau bentuk semula. Jenis-jenis abreviasi adalah singkatan, 
penggalan, akronim, kontraksi, dan lambang huruf. Bentuk penggunaan abreviasi 
dalam pengiriman SMS dapat menimbulkan kesalahpahaman antara penerima dan 
pengirim pesan jika keduanya tidak memiliki pengetahuan yang sama. Selain itu, 
penggunaan abreviasi dalam mengirim SMS dipengaruhi oleh beberapa faktor. 
Salah satu pengguna layanan SMS jika dilihat dari batas umur 14-18 tahun adalah 
siswa SMA.  Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1)  
bentuk penggunaan abreviasi bahasa Indonesia dalam mengirim SMS oleh siswa 
SMA, (2) makna abreviasi bahasa Indonesia dalam bahasa SMS yang dikirim oleh 
siswa SMA, dan (3) faktor-faktor yang memengaruhi siswa SMA menggunakan 
abreviasi dalam mengirim SMS. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah 
untuk mendeskripsikan: (1) bentuk penggunaan abreviasi, (2) makna abreviasi, 
dan (3)  faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan abreviasi dalam mengirim 
SMS oleh siswa SMA. 
  Rancangan penelitian  ini  adalah rancangan  penelitian  kualitatif dengan 
jenis penelitian deskriptif. Data pada penelitian ini berupa kata atau istilah dalam 
bahasa SMS  dan jawaban siswa pada kuesioner yang disebarkan.  Sumber data 
diperoleh dari  SMS siswa SMA selama bulan Juni–Agustus 2011 yang  ditulis 
pada kertas berbentuk segitiga yang dibagikan  dan kuesioner.  Penelitian ini dilaksanakan di tiga SMA yang berada di Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah 
total 305 responden, yaitu: 100 siswa dari SMA Negeri 2 Genteng, 107 siswa dari 
SMA Negeri 1 Purwoharjo, dan 98 dari SMA Negeri 1 Rogojampi. 
  Hasil penelitian bentuk abreviasi bahasa yang digunakan dalam mengirim 
SMS  oleh  siswa SMA  adalah: (1) singkatan, (2) penggalan, (3) akronim, (4) 
kontraksi, dan (5) lambang huruf.  Makna abreviasi dalam mengirim SMS  dapat 
dikatagorikan dalam makna kata, makna referensial, makna gramatikal, makna 
leksikal, dan makna konseptual.  Penggunaan abreviasi dalam mengirim SMS 
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) lebih cepat dalam mengirim SMS, (2) 
lebih ringkas, (3) mengikuti  trend, (4) agar tulisan lebih menarik, (5) terburu-
buru, (6) menghemat tenaga, dan (7) menghemat pulsa. 
  Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan hasil dan pembahasan 
adalah bentuk-bentuk abreviasi yang terdapat pada bahasa SMS adalah singkatan, 
penggalan, akronim, kontraksi, dan lambang huruf. Bentuk-bentuk tersebut 
memiliki pola-pola baru yang dapat diterapkan pada  suatu  kata  atau gabungan 
kata.  Makna abreviasi dalam mengirim SMS dapat dikatagorikan dalam makna 
kata, makna referensial, makna gramatikal, makna leksikal, dan makna 
konseptual.  Siswa SMA mempunyai alasan tersendiri untuk menyingkat kata 
dalam SMS sesuai dengan apa yang ada di benak mereka. Selanjutnya, saran yang 
dapat diberikan, yaitu (1) bagi pengguna bahasa Indonesia, disarankan untuk lebih 
mencermati penggunaan abreviasi bahasa Indonesia, (2) bagi mahasiswa calon 
guru Bahasa Indonesia, disarankan  lebih memantapkan pengetahuan tentang 
macam-macam abreviasi serta pola pembentukannya, (3) bagi guru Bahasa 
Indonesia, disarankan untuk menyampaikan materi tentang kosakata yang berupa 
abreviasi secara mendalam dan memberikan contoh abreviasi secara beragam, dan 
(4) bagi peneliti lain disarankan untuk meneliti abreviasi di media lain  yang 
banyak mengandung abreviasi.
