Keanekaragaman dan Densitas Serangga Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) di Area Pertanian Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo dan Pemanfaatannya sebagai Buku Panduan Lapang Serangga
Abstract
Serangga merupakan spesies hewan yang jumlahnya paling dominan di
antara spesies hewan lainnya dalam filum Arthropoda maupun hewan lainnya dan
terdapat dimana-mana. Serangga memiliki karakter beragam dalam struktur sayap,
antena, bentuk tubuh, dan ciri morfologi lainnya. Serangga memiliki peran beragam
dalam hubungannya dengan tumbuhan dan hewan lainnya termasuk manusia.
Desa Sapikerep merupakan salah satu desa di kawasan Tengger. Desa ini
termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Penduduk
desa Sapikerep umumnya merupakan petani sayur-mayur. Salah satu tanaman yang
sering ditanam adalah tomat. Serangga yang ditemukan di area pertanian tomat Desa
Sapikerep potensial untuk digunakan sebagai sumber belajar biologi di sekolah, pada
materi keanekaragaman makhluk hidup. Pokok bahasan serangga merupakan materi
Biologi yang dipelajari di sekolah, yaitu pada SMA Kelas X semester genap,
sebagaimana tercantum dalam KTSP SK 3 dan KD 3.4. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis tingkat keanekaragaman dan densitas serangga di area pertanian
tanaman tomat Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, serta
pemanfaatannya sebagai buku panduan lapang serangga.
Penelitian dilakukan pada November 2012 di area pertanian tomat Desa
Sapikerep Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Penelitian dilakukan pagi
hari menggunakan metode plot seluas 8 m
2
. Serangga yang digunakan sebagai sampel
diambil menggunakan jaring serangga, insect aspirator, sticky trap (yellow trap).
vii
viii
Berdasarkan hasil penelitian mengenai keanekaragaman serangga tanaman
tomat Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura-Probolinggo ditemukan sebanyak 614
individu serangga, 32 genus, dan 22 family serangga yang terbagi dalam 8 ordo.
Ordo-ordo tersebut adalah Coleoptera, Lepidoptera, Diptera, Hymenoptera, Odonata,
Hemiptera, Homoptera, dan Orthoptera. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai
indeks keanekaragaman serangga yaitu 2,830, sehingga dapat dikatakan tinggi karena
mendekati nilai indeks keanekaragaman maksimal sebesar 3,466. Kepadatan serangga
sebesar 76,83 individu per plot berukuran 2 x 4 m. Kepadatan tertinggi pada genus
Bemisia (Homoptera), yaitu 25,25 individu per plot dan terendah adalah genus
Phalanta (Lepidoptera), yaitu 0,38 individu per plot.
Keanekaragaman serangga di area pertanian tanaman tomat dapat digunakan
sebagai sumber belajar di sekolah pada topik keanekaragaman makhluk hidup, yaitu
SK 3 dan KD 3.4 dalam kurikulum KTSP. Pengembangan buku panduan lapang
sebagai produk penelitian menggunakan metode pengembangan Four-D Models
dengan beberapa modifikasi, yang meliputi 4 tahap yaitu pendefinisian, perancangan,
pengembangan dan penyebaran. Tahap yang digunakan berakhir pada tahap
pengembangan yaitu dilakukan uji validasi produk hasil penelitian dan revisi. Uji
validasi dilakukan oleh tim ahli, yang terdiri dari dosen pengajar dan guru biologi
SMA Negeri di Kabupaten Jember. Rerata skor dari keempat validator adalah 52,75
yang dikonversi menjadi nilai 88,75. Nilai tersebut menyatakan bahwa buku panduan
lapang serangga yang telah disusun direkomendasikan sebagai salah satu buku
referensi yang dapat digunakan sebagai sumber belajar di sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) tingkat keanekaragaman
serangga tergolong tinggi dengan nilai indeks keanekaragaman sebesar 2,830; (2)
Densitas sebesar 76,83 individu per plot berukuran 2 x 4 m
2
; dan (3) rerata hasil uji
validasi produk penelitian sebesar 52,75 atau 88,75 yang menyatakan bahwa buku
panduan lapang serangga yang telah disusun direkomendasikan sebagai salah satu
buku referensi yang dapat digunakan sebagai sumber belajar di sekolah.