Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Realistic Mathematics Education dengan Setting Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Kelas VIII
Abstract
ntuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan perangkat pembelajaran
yang sesuai. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang
memungkinkan siswa dan guru melakukan kegiatan pembelajaran (Hobri,2010:31).
Faktor lain yang mendukung suatu pembelajaran adalah tenaga pendidik yaitu guru.
Guru sebagai pemegang kendali kelas seharusnya mampu membimbing siswa untuk
menemukan konsep dari materi yang diajarkan sehingga siswa lebih memahami materi
tersebut dan pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bagaimana proses dan hasil dari pelaksanaan pengembangan
perangkat pembelajaran matematika berbasis Realistic Mathematics Education dengan
setting kooperatif tipe Two Stay Two Stray Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier
Dua Variabel Kelas VIII.
Model penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Model Plomp yang terbagi dalam lima fase, yaitu : (1) fase investigasi awal, (2) fase
desain, (3) fase realisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase
implementasi. Data yang dikumpulkan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data
yang diperoleh dari hasil validasi para ahli dan praktisi, aktifitas siswa dan guru dalam
uji coba perangkat pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran dan perangkat
pembelajaran (Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa, dan Tes Hasil Belajar), serta hasil
belajar siswa melalui tes ulangan harian. Uji coba dilaksanakan di kelas VIIId SMP
Negeri 2 Besuk dalam dua kali pertemuan, sesuai dengan RPP, serta satu kali
pertemuan untuk tes hasil belajar.
Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dinyatakan baik
apabila hasil analisis masing-masing perangkat pembelajaran dapat dikategorikan baik.
Perangkat pembelajaran dinyatakan baik apabila telah memenuhi kriteria valid yaitu
apabila interprestasi besarnya koefisien validitas minimal berkategori tinggi yaitu lebih
dari 0,60, praktis apabila persentase tingkat pencapaian kemampuan guru mengelola
pembelajaran lebih dari 65% dan efektif jika persentase setiap jenis aktivitas siswa
adalah 10% - 20% kecuali jenis aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran
adalah 0% - 5%, banyaknya siswa yang memberikan respon positif lebih dari 80% dari
jumlah subjek yang diuji coba, dan ketuntasan hasil belajar minimal 80% siswa yang
mengikuti pembelajaran mampu mampu mencapai minimal skor 60. Pemenuhan
kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari perangkat pembelajaran yang
dikembangkan disajikan pada tabel berikut:
Pemenuhan kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan
Kriteria Keterangan
Kevalidan
Koefisien validitas RPP, buku siswa, LKS, dan tes hasil
belajar adalah 0,96; 0,93; 0,96; dan 0,95.
Kepraktisan
Persentase aktifitas guru sebesar pada pertemuan I dan II
adalah 86,1%; 91,7%
Keefektifan
89% siswa mendapat skor lebih dari 60, persentase aktifitas
siswa sebesar 19,3%; 16,7%; 19,8%; 12,0%; 17,2%; 12,0%;
3,1% berturut-turut untuk aktivitas 1 sampai 7, dan lebih
dari 80% siswa memberikan respon positif.
Adapun jenis aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah :
1 = Mendengarkan penjelasan guru/teman
2 = Bertanya/mengemukakan pendapat kepada guru/teman
3 = Partisipasi dalam mengerjakan LKS yang diberikan
4 = Melakukan kegiatan bertamu/menerima tamu dari kelompok lain
5 = Berpartisipasi dalam diskusi kelas
6 = Menyimpulkan materi yang telah didapat
7 = Aktivitas lain yang tidak relevan dengan pembelajaran