RESPON IMUNOGENITAS ANTIBODI POLIKLONAL IgY TERHADAP PROTEIN ADHESI OMP 237 kDa Shigella dysenteriae
Abstract
Penyakit infeksi diare masih menjadi masalah kesehatan sebagai penyebab
utama dari morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di negara berkembang.
Setiap tahun, diperkirakan ada sekitar 164,7 juta kasus infeksi diare yang
disebabkan oleh kuman Shigella, dan 163,2 juta di antaranya terjadi di negara
berkembang. Menurut data Kemenkes RI, pada tahun 2011 ditemukan 9.739.163
kasus diare di Indonesia dan yang tertangani hanya berkisar 35,5% dari kasus
diare (Kemenkes RI, 2012). Selain itu, perlu dilakukan upaya pencegahan
maksimal supaya insidensi penyakit Shigellosis menurun sehingga penggunaan
antibiotik dapat ditekan sebab Shigella menunjukkan resistensi terhadap
antibiotika yang digunakan sebagai obat pilihan utama (first line therapy).
Proses penghambatan terhadap infeksi bakteri S. dysenteriae dapat
dilakukan dengan memanfaatkan protein adhesin seperti Outer Membran Protein
(OMP) sebagai faktor antigen. Kontak antara sel inang dan antigen akan
menyebabkan terbentuknya respon imun.
Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa antibodi poliklonal IgY
yang dihasilkan dari protein adhesin OMP 237 kDa S. dysenteriae bersifat
imunogenik. Penelitian ini dilakukan dengan menyuntikkan molekul adhesi
tersebut pada sayap ayam yang diharapkan terbentuk respon imun berupa antibodi
poliklonal yang diambil dari kuning telur ayam. Selanjutnya antibodi poliklonal
tersebut diuji imunogenitasnya dengan uji hambat hemaglutinasi dan uji hambat
adhesi.
Manfaat dari penelitian ini dapat dikembangkan sebagai alat diagnostik
berbasis molekul adhesi serta dapat dikembangkan sebagai vaksis terutama
terutama yang terdapat pada protein adhesin OMP S. dysenteriae. Jenis penelitian
ini adalah eksperimental laboratoris yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
viii
Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan September 2012 sampai
dengan Agustus 2013.
Pada uji hambat hemaglutinasi dapat dilihat bahwa antibodi poliklonal IgY
dari protein adhesi OMP 237 kDa S. dysenteriae mampu menghambat proses
hemaglutinasi eritrosit mencit galur balb/c sampai pada pengenceran pertama
yaitu pada kadar titer ½. Sedangkan pada uji hambat adhesi menunjukkan bahwa
semakin tinggi volume antibodi yang disalutkan pada sel epitel gastrointestinal
mencit galur balb/c, maka semakin sedikit jumlah bakteri yang menempel
sehingga indeks adhesinya semakin menurun. Hasil analisis uji statistik
menggunakan uji regresi linier didapatkan nilai R square 0,868 yang artinya,
86,8% volume antibodi mempengaruhi indeks adhesi, 13,2% sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain diluar volume antibodi. Dari hasil uji Anova
ix
b
didapatkan nilai sig.
=0,007. Oleh karena nilai sig. < 0,05, maka dapat dikatakan nilai yang didapat
adalah signifikan. Berdasarkan uji regresi linier, didapatkan nilai a dan b sebesar
108.663 dan - 68.561 sehingga persamaan garis menjadi Y = 108.663 – 68.561X.
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara besarnya konsentrasi antibodi poliklonal IgY dari protein adhesi
OMP 237 kDa S. dysenteriae dengan indeks adhesi S. dysenteriae pada sel epitel
gastrointestinal mencit balb/c, yaitu semakin besar konsentrasi antibodi yang
disalutkan pada sel epitel gastrointestinal mencit balb/c, maka semakin kecil
indeks adhesi bakteri tersebut.
Kesimpulan penelitian ini adalah protein adhesi OMP dengan berat
molekul 237 kDa dari S. dysenteriae bersifat imunogenik sehingga mampu
menginduksi respon imun humoral pada ayam dan dapat menghambat perlekatan
bakteri S. dysenteriae pada sel epitel gastrointestinal mencit.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]