“Pengembangan Instrumen Keterampilan Melukis Garis Istimewa pada Segitiga dan Penskorannya Menurut Standar Proses Komunikasi Matematis NCTM(National Council Of Teacher Of Mathematics) Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama(SMP)”.
Abstract
NCTM (National Council of Teacher of Mathematics)merupakan sebuah
organisasi guru dan pendidik matematika di Amerika Serikat. Pada bulan april
tahun 2000, NCTM mengeluarkan prinsip-prinsip dan standar matematika sekolah
yang memuat standar isi dan standar proses. Komunikasi merupakan bagian yang
sangat penting dalam pembelajaran matematika. Komunikasi merupakan cara
berbagi ide dan memperjelas pemahaman. Kemampuan komunikasi yang
merupakan salah satu standar proses dalam NCTM matematis dapat diartikan
sebagai suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang
diketahuinya melalui dialog atau percakapan yang terjadi di lingkungan kelas,
dimana terjadi pengalihan pesan.
Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) menekankan
pada 3 ranah kompetensi peserta didik yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotor. Tetapi, umumnya penilaian yang dilakukan oleh pendidik lebih
menekankan pada penilaian ranah kognitif. Hal ini kemungkinan besar disebabkan
pendidik kurang memahami penilaian ranah afektif dan psikomotor. Oleh karena
itu perlu adanya acuan untuk mengembangkan instrumen penilaian psikomotor.
Pengembangan Instrumen ini adalah penelitian pengembangan yang
bertujuan untuk menganalisis proses dan hasil pengembangan instrumen
keterampilan melukis garis istimewa pada segitiga dan penskorannya menurut
standar proses komunikasi matematis NCTM. Instrumen ini disusun berdasarkan
indikator langkah-langkah yang harus dicapai dalam melukis garis istimewa pada
segitiga dan penskorannya yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.
viii
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri Sukorambi kelas VII E yang berjumlah 12
siswa serta 3 orang guru mata pelajaran matematika.
Penelitian pengembangan ini menggunakan Metode Plomp yang terdiri
dari 5 fase. Fase yang pertama adalah fase investigasi awal yaitu perumusan
instrumen keterampilan melukis garis istimewa pada segitiga dan penskorannya
menurut standar proses komunikasi matematis NCTM. Dilanjutkan dengan fase
desain yakni fase merancang semua aspek yang diperlukan untuk pengembangan
instrumen mulai dari merancang dan membuat kisi-kisi instrumen, merancang
lembar validasi, angket dan soal tes. Fase berikutnya adalah fase realisasi
(konstruksi). Pada fase ini dilakukan konstruksi instrumen keterampilan melukis
garis istimewa pada segitiga dan penskorannya hingga siap divalidasi, konstruksi
lembar validasi, angket dan soal tes. Setelah fase konstruksi dilalui, dilakukan fase
tes, revisi, dan evaluasi yang terdiri dari 2 kegiatan utama yaitu validasi instrumen
dan uji coba instrumen yang telah divalidasi. Validasi instrumen dilakukan oleh 3
validator (ahli) terhadap instrumen keterampilan melukis garis istimewa pada
segitiga dan penskorannya menurut standar proses komunikasi matematis NCTM.
Hasil validasi berupa koefisien validitas instrument. Koefisien validitas
pada instrumen keterampilan melukis garis istimewa pada segitiga sebesar 0,8245
dan koefisien validitas pada instrumen penskorannya sebesar 0,8254. Persentase
kepraktisan pada instrumen keterampilan melukis garis istimewa dan
penskorannya masing-masing sebesar 100%. Persentase keefektifan penerapan
langkah melukis garis istimewa pada segitiga pada tahapan melukis, soal nomor 1,
2, 3 dan 4 berturut-turut adalah 90%, 89,7%, 85%, 92,75%. Sedangkan
persentase pemberian skor pada instrumen penskoran keterampilan melukis garis
istimewa pada segitiga menurut standar proses komunikasi matematis NCTM dari
tahapan melukis, soal nomor 1, 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah 92,8%, 93,5%,
88,4%, 92,75% . Prototipe akhir yang didapat dari penelitian pengembangan ini
adalah instrumen keterampilan melukis garis istimewa pada segitiga menurut
standar proses komunikasi matematis NCTM dan penskorannya yang telah
memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.