PROTEIN PILI 64 kDa Streptococcus pneumoniae SEBAGAI ADHESIN PADA ENTEROSIT MENCIT
Abstract
Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang
menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Pada 2011, jumlah kasus
pneumonia di Indonesia adalah 756.577 kasus (Kemenkes, 2007). Laporan WHO
1999 menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di
dunia adalah infeksi saluran napas akut termasuk pneumonia. Penyebab pneumonia
paling sering adalah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae. Pencegahan
pneumonia saat ini adalah menggunakan vaksin konjugat pneumokokal, sedangkan
pengobatan pneumonia adalah dengan menggunakan obat antibiotik, yaitu golongan
macrolide, penisilin, dan golongan fluoroquinolon. Permasalahan pengobatan saat ini
adalah adanya resistensi kuman terhadap antibiotik tersebut. Oleh karena itu, sangat
diperlukan pencegahan terjadinya pneumonia yang lebih efektif untuk meminimalkan
penggunaan antibiotik. Salah satu cara untuk menghambat infeksi kuman S.
pneumoniae adalah dengan menggunakan sistem penghalangan terhadap proses
adhesi pada proses awal infeksi. Subunit kuman yang dapat digunakan untuk
menghalangi proses adhesi kuman terhadap host adalah protein pili. Oleh karena itu,
pili telah mendapat perhatian sebagai subunit protein yang menunjukan imunitas
proteksi melawan meakanisme patogenitas pada infeksi untuk digunakan sebagai
kandidat vaksin yang potensial.
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan bahwa protein pili pada S.
pneumoniae dengan berat molekul 52 kDa adalah merupakan protein adhesin. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu refrensi untuk dikembangkan
menjadi vaksin pneumonia.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Jember pada bulan Mei hingga Oktober 2013. Alur penelitian adalah
identifikasi bakteri S. pneumoniae, kultur S. pneumoniae, isolasi pili S. pneumoniae,
SDS-PAGE, isolasi enterosit mencit, dan uji adhesi.
Sampel yang digunakan adalah bakteri S. pneumoniae strain lokal yang
berasal dari swab sputum pasien pneumoniae. Uji adhesi menggunakan eritrosit dan
enterosit mencit. Pengolahan data menggunakan metode uji One Way Anova dan uji
regresi linier sederhana yang diolah dengan program statistik SPSS.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah protein pili 52 kDa
merupakan protein protein adhesin pada enterosit mencit karena dapat menghambat
perlekatan antara kuman dengan enterosit. Hasil dari pengolahan data menggunakan
aplikasi SPSS yaitu data terbukti memiliki distribusi data yang normal karena pada
significancy pada tabel test of normality seluruh kelompok memiliki nilai <0,05.
Syarat yang kedua yaitu uji varians juga terbukti memiliki varians data normal yang
dibuktikan dengan adanya nilai significancy > 0,05 (sig=0,372) sehingga dapat
dikatakan bahwa hasil anova selanjutnya dikatakan valid. Pada tabel anova tertera
nilai significancy 0.000 yang berarti bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang
memiliki varian data yang bermakna. Pada pengolahan data uji Post Hoc LSD
Multiple Comparisson, didapatkan siginifikansi pada seluruh kelompok. Pada uji
regresi linier tabel Coefficients dapat dilihat sig sebesar 0.000 < α = 0,05 yang berarti
bahwa ada pengaruh konsentrasi terhadab besarnya indeks adhesi. Prosentase
besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat dari besarnya R square (R
) pada model
summary regresi linier yaitu 0,506 yang berarti terdapat pengaruh konsentrasi sebesar
50,6 % terhadap besarnya indeks adhesi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
protein pili 52 kDa S. pneumoniae merupakan protein adhesin pada enterosit mencit.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]