PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERFOKUS PADA MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING COMMUNITY) POKOK BAHASAN SEGITIGA UNTUK SISWA KELAS VII SMP
Abstract
Berdasarkan proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berfokus
pada masyarakat belajar, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) berfokus pada masyarakat belajar pada
pokok bahasan segitiga untuk siswa kelas VII menggunakan model Plomp yang
memiliki lima fase yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase
realisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, serta (5) fase implementasi.
Pada fase investigasi awal dilakukan kegiatan mengumpulkan dan menganalisis
informasi permasalahan, mendefinisikan masalah, dan merencanakan kegiatan
selanjutnya. Fase berikutnya yaitu fase desain yang lebih difokuskan pada hasil
yang telah didapatkan pada investigasi awal, kemudian dirancang solusinya. Fase
realisasi merupakan realisasi dari fase desain yang menghasilkan draft 1. Fase tes,
evaluasi, dan revisi adalah untuk menghasilkan draft perangkat pembelajaran
yang telah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli dan uji coba. Fase terakhir
yaitu fase implementasi, fase implementasi dalam penelitian ini perangkat
pembelajaran disebarkan di Laboratorium Matematika (Laboma) FKIP
Universitas Jember, sekolah tempat uji coba yaitu SMP Negeri 1 Arjasa dan
perpustakaan Universitas Jember.
b. Hasil pengembangan perangkat yang diperoleh adalah perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
berfokus pada masyarakat belajar pada pokok bahasan segitiga untuk siswa kelas
VII yang dikategorikan baik. Perangkat dikategorikan baik apabila perangkat
pembelajaran telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan efektifitas.
Sehingga perangkat pembelajaran yang dihasilkan mengalami sedikit revisi atau
tanpa revisi. Hasil uji kevalidan, kepraktisan, dan efektifitas draft akhir
instrument adalah sebagai berikut.
1) Uji kevalidan perangkat pembelajaran diperoleh melalui validasi perangkat
pembelajaran (RPP, LKS, dan THB) oleh 3 ahli. Hasil penilain secara umum
para ahli terhadap perangkat pembelajaran adalah baik dan dapat digunakan
dengan revisi sedikit. Dari hasil validasi diperoleh perangkat pembelajaran
telah mencapai kriteria kevalidan karena koefisien validasi RPP, LKS, dan
THB berturut-turut mencapai 0,92; 0,90; dan 0,86.
2) Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika dalam uji coba lapangan
didapat data aktivitas guru dikategorikan baik. Dari hasil pengamatan
terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diperoleh
perangkat pembelajaran telah mencapai kriteria praktis karena pada
pertemuan pertama 89% sedangkan pada pertemuan kedua 93%.
3) Perangkat pembelajaran dikatakan efektif persentase siswa tiap kegiatan telah
memenuhi kriteria karena secara umum persentase aktivitas siswa mencapai
10% - 20% kecuali untuk jenis aktivitas yang tidak relevan dengan
pembelajaran 0% - 5%. Data respon positif siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
berfokus pada masyarakat belajar dikategorikan positif karena lebih dari
80,8% siswa member respon positif . Rata-rata ketuntasan hasil belajar
mencapai 84,6% siswa mengikuti pembelajaran mampu mencapai tingkat
penguasaan materi minimal sedang atau mampu mencapai minimal skor 60.