PENGARUH APLIKASI BAKTERI FOTOSINTETIK Synechococcus sp. TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS TANAMAN KEDELAI
Abstract
Kebutuhan kedelai setiap tahun semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan penduduk. Besarnya kebutuhan kedelai tidak
diimbangi dengan besarnya produksi yang dihasilkan, sehingga untuk memenuhi
kebutuhan kedelai dalam negeri dilakukan dengan cara impor kedelai. Tanaman
kedelai tergolong dalam famili leguminoseae yang merupakan tanaman C
.
Tanaman C
dalam kondisi penyinaran tinggi dan suhu panas akan memiliki
kemampuan fotosintesis lebih lambat dan lebih sedikit menghasilkan biomassa
daripada tanaman C
3
. Untuk memacu proses fotosintesis pada tanaman dapat
dilakukan asosiasi dengan bakteri dari kelompok cyanobakter. Salah satu jenis
cyanobakter adalah Synechococcus sp. Bakteri ini merupakan bakteri fotosintetik
karena mampu melakukan fotosintesis sendiri. Hasil penelitian sebelumnya
membuktikan bahwa keberadaan bakteri Synechococcus sp. dapat meningkatkan
laju fotosintesis tanaman kedelai. Pertumbuhan tanaman kedelai terbagi menjadi
dua fase, yaitu fase vegetatif dan generatif. Pentingnya mengetahui fase-fase
pertumbuhan tanaman dikarenakan setiap fase pertumbuhan merupakan tahap
perkembangan fisiologis tanaman dan pada setiap tahapnya mempunyai sifat dan
kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui aplikasi bakteri Synechococcus sp. pada tanaman kedelai sesuai
dengan fase – fase pertumbuhan tanaman.
4
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengkaji pengaruh aplikasi
bakteri Synechococcus sp. terhadap laju fotosintesis tanaman kedelai. Hasil
penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan mahasiswa mengenai
pengaruh aplikasi bakteri Synechococcus sp. terhadap laju fotosintesis tanaman
kedelai, sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman serta memberikan
pengetahuan tentang aplikasi bakteri Synechococcus sp. pada fase yang tepat
dalam menigkatkan produksi tanaman kedelai.
Penelitian ini dilaksanakan di Green House dan Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Penelitian dimulai bulan Juni sampai dengan Agustus 2010. Bahan utama yang
digunakan adalah kedelai varietas Baluran dan bakteri fotosintetik Synechococcus
sp. Strain Situbondo. Penelitian dilakukan dengan lima perlakuan yang masingmasing
terdiri dari sepuluh ulangan. Adapun perlakuannya yaitu (P0) tanaman
tanpa disemprot dengan Synechococcus sp. (Kontrol); (P1) tanaman disemprot
dengan Synechococcus sp. 1 kali pada saat inisiasi bunga (31 HST); (P2) tanaman
disemprot dengan Synechococcus sp. 2 kali pada saat fase pertumbuhan
eksponensial (21 HST) dan inisiasi bunga (31 HST); (P3) tanaman disemprot
dengan Synechococcus sp. 2 kali pada saat inisiasi bunga (31 HST) dan
pembentukan polong (40 HST) dan (P4) tanaman disemprot dengan
6
3
Synechococcus sp. 3 kali pada saat fase pertumbuhan eksponensial (21 HST),
inisiasi bunga (31 HST) dan pembentukan polong (40 HST). Parameter
pengamatan meliputi Laju Fotosintesis Tanaman Kedelai, Jumlah daun per
Tanaman, Kandungan Klorofil Daun (µmol/m
7
2
), Stomatal Conductane (mmol
H
2
O/m
2
/s), Indeks Luas Daun, Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Cabang, Berat 100
biji (g), Berat Biji per Tanaman (g), Jumlah Biji per Tanaman. Nilai rerata
masing-masing perlakuan setiap parameter dibandingkan dengan nilai SEM
(Standard error of the mean).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asosiasi bakteri Synechococcus sp.
dengan tanaman kedelai dapat meningkatkan laju fotosintesis tanaman kedelai
sebesar 17,52 %, sehingga berdampak pada peningkatan produksi tanaman
kedelai sebesar 40,68 %.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]