KEIKUTSERTAAN INDONESIA DI BAWAH PEMERINTAHAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM MENGATASI DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Abstract
Perubahan iklim atau climate change, pemanasan global atau global warming
adalah dua kata yang selama sekitar 15 tahun terakhir ini menjadi hal yang sangat
menakutkan bagi masyarakat di negara-negara yang diuntungkan karena terjadinya
revolusi industri.
Penyebab utama terjadinya climate change dan global warming, berawal dari
revolusi industri. Sebagaimana diketahui bersama revolusi industri adalah perubahan
teknologi, sosioekonomi, dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19
yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang
didominasi oleh industri dan diproduksi mesin.
Akibat dari percepatan dan kecepatan Revolusi Industri dalam kurun tiga abad
maka terjadilah PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING), yang sekarang ini
justru menjadi sebuah ancaman besar bagi negara-negara yang memanfaatkan
revolusi industri tersebut. Revolusi industri memang memberikan dampak yang
sangat signifikan bagi kemajuan hidup manusia pada umumnya, karena akhirnya
muncul yang dinamakan dengan teknologi. Namun dengan perkembangan teknologi
yang sangat pesat ini menciptakan beberapa masalah yang berhubungan dengan
lingkungan seperti polusi dalam segala macam bentuknya. Dan khusus untuk
mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan
International Panel on Climate Change (IPCC). Kemudian untuk mengetahui
seberapa besar ukuran climate change dan global warming, Perserikatan Bangsa
Bangsa melalui United Nations Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC) menggunakan sarana pengelolaan yang disebut Clean Development
Mechanism/CDM.
Kemudian dampak Pemanasan Global bagi Indonesia akan meliputi:
1. Perubahan Iklim
2. Pertanian
3. Kelautan
4. Satwa
5. Pertahanan dan Keamanan
Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis berusaha mengkaji tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi Indonesia dalam keikutsertaan mengatasi pemanasan global.
Dalam menganalisa faktor-faktor tersebut, penulis menggunakan Green Political
Theory, serta teori pembangunan berkelanjutan.