Show simple item record

dc.contributor.authorNUGRAHA, Fathoni Agung
dc.date.accessioned2023-05-25T06:25:44Z
dc.date.available2023-05-25T06:25:44Z
dc.date.issued2023-01-13
dc.identifier.nim170910101004en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116478
dc.description.abstractPada tahun 2016 Bhutan menjadi negara karbon negatif pertama di dunia. Negara karbon negatif dapat diartikan sebagai kondisi dimana terdapat suatu negara yang mampu menyerap gas rumah kaca lebih banyak daripada yang dihasilkannya. Terdapat dua poin penting dari negara karbon negatif, yakni kemampuan untuk menyeimbangkan karbon dan kemampuan untuk mengurangi sumber emisi karbon. Dari sisi penyeimbangan, Bhutan memiliki hutan yang bertindak sebagai penyerap karbon alami di negaranya. Sedangkan dari sisi pengurangan, Bhutan memiliki beberapa kebijakan dan komitmen yang tegas terkait dengan lingkungan dan emisi karbon. Akan tetapi, meski dikenal sebagai negara karbon negatif Bhutan saat ini menghadapi banyak masalah perubahan iklim. Kondisi tersebut juga semakin diperparah oleh Bhutan yang memiliki kerentanan wilayah cukup serius terhadap masalah iklim. Merespon permasalahan tersebut, pemerintah Bhutan mulai melakukan upaya sekuritisasi pada forum internasional berkaitan dengan masalah perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses sekuritisasi yang dilalui oleh Bhutan dalam menjaga karbon negatif di negaranya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuasi kualitatif dan analisis deskriptif dengan menggunakan metode studi literatur dalam mengumpulkan data. Dalam analisisnya, penelitian ini menggunakan paradigma konstuktivisme sebagai payung analisis dalam melihat upaya konstruksi ancaman terhadap masalah perubahan iklim. Kemudian, dalam menjelaskan proses, penelitian ini menggunakan teori sekuritisasi Copenhagen School sebagai alat analisis dalam melihat proses sekuritisasi yang telah dilalui oleh Bhutan. Lebih lanjut, konsep keamanan lingkungan juga digunakan dalam penelitian ini guna mengetahui upaya manajemen ancaman yang muncul dari proses sekuritisasi negara karbon negatif di Bhutan. Hasil penelitian menujukkan bahwa Bhutan melewati proses yang panjang dalam melakukan upaya sekuritisasi karbon negatif di negaranya. Di awali dengan berkembangnya masalah perubahan iklim secara domestik, upaya sekuritisasi mulai dilakukan pemerintah Bhutan pada tahun 2009 di forum COP UNFCCC. Pemerintah Bhutan menjadi aktor sekuritisasi yang melakukan speech act pada beberapa forum internasional. Pemerintah Bhutan berusaha mendefinisikan perubahan iklim sebagai ancaman bagi Bhutan dan kawasan. Dalam prosesnya, terdapat juga lembaga penelitian dan media internasional yang berfungsi sebagai aktor fungsional dalam kasus Bhutan. Hingga pada akhir prosesnya, isu mengenai ancaman perubahan iklim ini mulai menemukan titik terang saat isu perubahan iklim dan di Bhutan mulai diperhatikan oleh dunia internasional.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectSekuritisasien_US
dc.subjectDegradasi Lingkunganen_US
dc.subjectBhutanen_US
dc.titleSekuritisasi Isu Degradasi Lingkungan di Bhutan sebagai Negara Karbon Negatifen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Hubungan Internasionalen_US
dc.identifier.pembimbing1Agus Trihartono, S.Sos., MA, Ph.D.en_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Bagus Sigit Sunarko, M.Si., Ph.D.en_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 25 Mei 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record