PENGGUNAAN MODEL QUEFTS UNTUK PENGELOLAAN N, P DAN K SPESIFIK LOKASI TANAMAN PADI (DI DESA KERTONEGORO KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER)
Abstract
Rekomendasi pemupukan yang dianjurkan pada tanaman padi masih
bersifat umum pada daerah yang luas dengan sedikit memperhatikan banyaknya
variasi faktor penentu produksi tanaman. Dengan rekomendasi seperti ini,
efisiensi pemupukan dinilai rendah dan kerusakan lingkungan semakin tinggi
karena hasil rekomendasi tidak disesuaikan dengan kondisi tanahnya. Berbagai
metode untuk menentukan rekomendasi pemupukan yang spesifik lokasi sudah
banyak digunakan dari kajian sebelumnya, salah satunya adalah model QUEFTS.
Model QUEFTS digunakan sebagai perencanaan dasar pada satu musim sebelum
tanam untuk menghitung tingkat keseimbangan pupuk (N, P dan K) dengan
mempertimbangkan kekurangan antara nutrisi yang dibutuhkan tanaman dengan
nutrisi yang tersedia dalam tanah. Model ini menggunakan beberapa data dari sifat
kimia tanah, yaitu: C-organik dan N total, P-Olsen, K tertukar dan pH (H2O).
Karena karakteristik model tersebut, QUEFTS sangat berpotensi untuk digunakan
sebagai metode dalam Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi.
Penelitian ini dilakukan di lahan pertanian Desa Kertonegoro Kecamatan
Jenggawah Kabupaten Jember. Penentuan lokasi sampel untuk penyusunan
rekomendasi pemupukan dengan model QUEFTS didasarkan atas variasi praktek
pemupukan yang dilakukan petani didaerah penelitian. Data untuk perhitungan
model QUEFTS diambil dari peta sifat-sifat tanah hasil peneliti sebelumnya, yaitu
pH H2O, N-Total (g/kg), C-Organik (g/kg), K tertukar (mmol/kg), P tersedia
metode Olsen (mg/kg). Sebelum model diterapkan pada petak petani terpilih,
kalibrasi model dilakukan untuk mendapatkan nilai parameter a (accumulation)
dan d (dilution) dengan menggunakan data petak omisi. Setelah itu model
divalidasi dengan menggunakan uji statistik untuk mengetahui keakuratan model.
v
Tahap terakhir yaitu analisis sensitivitas untuk mengetahui parameter mana yang
paling berpengaruh dalam perubahan parameter pada model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RE (recovery Efficiency) untuk
N, P dan K adalah 0,3; 0,2; dan 0,4. Untuk nilai aN, aP, aK, dN, dP, dan dK
adalah 39; 121; 12; 57; 450; dan 138. Hasil validasi dan simulasi model pada
petak petani memberikan nilai U-Theil adalah 0.04, yang menunjukkan bahwa
model tepat dalam melakukan suatu peramalan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa parameter yang paling sensitif adalah parameter dK (dilusi K), aP
(akumulasi P) dan dN (dilusi N). Pada daerah penelitian nutrisi yang paling
membatasi hasil adalah K dan P. Hasil model QUEFTS menunjukkan bahwa
untuk mencapai target hasil 5600 kg/ha dapat dicapai dengan pemupukan 73-197
N kg.ha-1; 45-71 P kg.ha-1; 75-100 K kg.ha-1. Hasil pemupukan tersebut lebih
sedikit dibandingkan dengan praktek petani yaitu 182-266 N kg.ha-1; 0-192 P
kg.ha-1; 0-101 K kg.ha-1. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian
pendahuluan dari fungsi penerapan model QUEFTS, hasil penelitian
menunjukkan bahwa model QUEFTS berpotensi untuk Pengelolaan Hara Spesifik
Lokasi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]