Pengembanagn E-LKPD Berbasis Scaffolding Question Prompt Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Dalam Pembelajaran IPA
Abstract
Keterampilan berpikir kritis ialah proses kecerdasan dalam membuat suatu
konsep, penerapan, serta evaluasi terhadap informasi yang didapatkan melalui
sebuah pengalaman, observasi, refleksi, dan sebagainya. Keterampilan berpikir
kritis adalah satu dari keterampilan metakognitif yang signifikan dengan tuntutan
pendidikan abad 21. Namun, faktanya keterampilan berpikir kritis siswa di
Indonesia masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan. Hal tersebut diakibatkan
karena kondisi siswa dalam proses pembelajaran yang tidak berperan aktif dan lebih
mengandalkan penjelasan yang disampaikan guru atau bisa dibilang bahwa
pembelajaran di kelas masih terfokus pada pendidik. Mengatasi permasalahan
tersebut, dibutuhkan bahan ajar yang terdapat petunjuk sistematis dan bantuan yang
membimbing, salah satunya yakni dengan pengembangan e-LKPD berbasis
scaffolding question prompt untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Dengan menggunakan e-LKPD berbasis scaffolding question prompt dalam
pembelajaran lebih efektif dan sederhana untuk dapat melatihkan keterampilan
siswa salah satunya keterampilan berpikir kritis. Selain itu, e-LKPD berbasis
scaffolding question prompt dapat diakses dengan mudah secara online, sehingga
dapat memotivasi dan menarik minat siswa dalam belajar. Berdasarkan uraian
diatas, perlunya mengembangkan e-LKPD berbasis scaffolding question prompt
untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP dalam pembelajaran
IPA.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui validitas, kepraktisan dan
efektivitas dari e-LKPD berbasis scaffolding question prompt untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa SMP dalam pembelajaran IPA. Jenis penelitian
ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan desain pengembangan
model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu analyze, design, develop,
implement, dan evaluate. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur
validitas e-LKPD berbasis scaffolding question prompt yakni menggunakan lembar
validasi yang akan dilakukan oleh tiga validator. Untuk mengukur kepraktisan
menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan
oleh tiga observer. Serta, untuk mengukur efektivitas e-LKPD berbasis scaffolding
question prompt melalui pemberian tes keterampilan berpikir kritis yang dianalisis
peningkatannya menggunakan N-gain dan juga angket respon siswa setelah
menggunakan e-LKPD berbasis scaffolding question prompt.
Hasil analisis validitas yang diperoleh dari ketiga validator menampilkan
bahwasannya e-LKPD berbasis scaffolding question prompt memperoleh
persentase 99% yang artinya layak digunakan tanpa revisi karena mencapai
kategori sangat valid. Uji coba e-LKPD berbasis scaffolding question prompt
dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Hasil kepraktisan keterlaksanaan
pembelajaran memperoleh persentase sebesar 93%, berkategori sangat praktis,
artinya pembelajaran menggunakan e-LKPD berbasis scaffolding question prompt
dapat terlaksana dengan baik. Efektivitas e-LKPD berbasis scaffolding question
prompt diketahui berdasarkan tes keterampilan berpikir kritis berupa pretest dan
posttest menggunakan indikator keterampilan berpikir kritis menunjukkan adanya
peningkatan nilai N-gain yaitu 0,73 tergolong kategori tinggi. Selain itu, efektivitas
e-LKPD berbasis scaffolding question prompt juga dilihat berdasarkan hasil respon
siswa yang menunjukkan persentase sebesar 85% terhadap pembelajaran IPA
menggunakan e-LKPD berbasis scaffolding question prompt mencapai kategori
sangat baik. Oleh karena itu, penggunaan e-LKPD berbasis scaffolding question
prompt dalam pembelajaran dapat dikatakan efektif.
Berdasarkan dari data hasil penelitian yang didapatkan dapat disimpulkan
bahwa e-LKPD berbasis scaffolding question prompt untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa SMP dalam pembelajaran IPA menunjukkan
hasil dengan kategori yang valid, praktis, dan efektif. Sehingga, e-LKPD berbasis
scaffolding question prompt dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.