Akurasi Model Springate (S-Score) dan Zmijewski (X-Score) dalam Mamprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Studi pada Perusahaan Kosmetik yang Terdaftar di Bursa Efek Negara ASEAN Periode Tahun 2015-2020)
Abstract
Financial distress merupakan kondisi dimana perusahaan berada pada masa
kesulitan keuangan menuju kearah kebangkrutan karena perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajibannya. Untuk meminimalisir terjadinya kebangkrutan, perlu
dilakukan analisis prediksi kebangkrutan dengan menggunakan berbagai model
analisis, diantaranya ialah Springate (S-Score) dan Zmijewski (X-Score). Analisis
prediksi kebangkrutan dilakukan guna memperoleh peringatan awal tanda
kebangkrutan. Semakin awal tanda kebangkrutan diketahui, maka semakin baik
karena pihak manajemen dapat melakukan persiapan guna mengatasi berbagai
kemungkinan terburuk.
Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif kuantitatif dengan sumber
data yang berasal dari BEI, MYX, SET, SGX, serta website resmi tiap perusahaan.
Sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga diperoleh
sembilan perusahaan kosmetik yang terdiri dari PT Kino Indonesia Tbk, PT Martina
Berto Tbk, PT Mustika Ratu Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk, PT Unilever
Indonesia Tbk, Asian Phytoceuticals Public Company, S&J International
Enterprises, Esthetic International Group Berhad, dan Best World International.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Zmijewski merupakan model
paling akurat dalam memprediksi kebangkrutan dengan tingkat akurasi sebesar
100% dan tipe error 0%, begitupun pada penghitungan nilai residual Year Over
Year (YOY) tahun 2021, model Zmijewski (X-Score) memiliki ketepatan prediksi
pada 6 perusahaan yang terdiri dari KINO, MBTO, MRAT, TCID, UNVR, dan
EIG. Sedangkan model Springate memiliki nilai akurasi sebesar 56% dan tipe error
44% yang menyatakan bahwa hanya terdapat lima perusahaan yang berada dalam
kondisi sehat sedangkan lainnya bangkrut. Begitupun pada penghitungan nilai
residual YOY tahun 2021, Model Springate (S-score) hanya memiliki ketepatan
prediksi pada 3 perusahaan yang terdiri dari APCO, S&J, dan CGN.