PENERAPAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP
Abstract
Sains merupakan bagian dari mata pelajaran pengetahuan alam yang
mempelajari tentang gejala alam. Siswa sering menganggap bahwa belajar fisika
adalah pelajaran yang tidak menyenangkan, penuh dengan rumus, hanya duduk
dengan mencurahkan perhatian dan pikiran pada suatu pokok bahasan, baik yang
sedang disampaikan guru maupun yang sedang dihadapi di meja belajar, tanpa
diiringi kesadaran untuk menggali konsep lebih dalam yang sebenarnya dapat
menambah wawasan ataupun mengasah keterampilan. Siswa harus diberi
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitasnya
secara optimal, sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal. Struktur
kognitif siswa yang telah terbentuk disebut sebagai pra konsepsi, namun perlu
disadari bahwa pra konsepsi yang dimiliki siswa belum tentu benar, sehingga
dalam otak siswa sudah ada konsepsi siswa, apabila pengalaman atau informasi
baru tidak cocok dengan struktur kognitif siswa maka dapat menimbulkan konflik
dan terjadilah proses asimilasi dan akomodasi. Perubahan konsep dengan
membentuk struktur kognitif yang cocok dengan informasi baru diperlukan
pendekatan pengubah konsepsi berupa pendekatan konflik kognitif. Tujuan
penelitian ini adalah: (1) Mengkaji aktivitas belajar siswa selama penerapan
pendekatan konflik kognitif dengan metode eksperimen pada pembelajaran fisika
di SMP, (2) Mengkaji perbedaan antara hasil belajar fisika siswa menggunakan
pendekatan konflik kognitif dengan metode eksperimen dengan pembelajaran
konvensional di SMP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 5 Jember. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random
sampling. Rancangan penelitian menggunakan post test only control design.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dokumentasi
dan wawancara. Analisis data menggunakan persentase aktivitas belajar siswa
untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan menggunakan uji dengan
bantuan SPSS 16 untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Analisis aktivitas belajar siswa dilakukan selama proses belajar mengajar
fisika menggunakan pendekatan konflik kognitif dengan metode eksperimen.
Nilai terendah terdapat pada aspek melakukan Eksperimen 70,62% hal ini karena
mereka masih kesulitan dalam melakukan Eksperimen. Nilai tertinggi adalah
aspek menjawab pertanyaan 86,74%, dengan adanya bantuan LKS dan bimbingan
guru kepada siswa saat proses belajar mengajar membuat siswa memahami materi
yang diberikan, sedangkan bekerjasama memiliki nilai 84,00% karena selain harus
bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri, siswa dituntut untuk saling
bekerjasama antar kelompok. Bertanya 75,85%, karena pada aspek ini lebih
bersifat pada pemahaman individu sehingga mereka merasa malu untuk bertanya
jika ada materi yang kurang paham, mengumpulkan data diperoleh nilai sebesar
70,77%, berpendapat 72,96%, siswa masih belum bisa maksimal saat
mengeluarkan argumen saat melakukan diskusi, dan membuat kesimpulan
83,92%. Analisis data menggunakan uji untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa diperoleh nilai sig. sebesar 0,000 sehingga maka
hipotesis nihil
ditolak dan hipotesis kerja
diterima.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan pendekatan konflik kognitif dengan metode eksperimen pada
pembelajaran fisika terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung serta mempengaruhi hasil belajar fisika
siswa setelah proses pembelajaran. Pendekatan konflik kognitif dapat dijadikan
pertimbangan oleh guru untuk diterapkan pada pembelajaran fisika.