PENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Abstract
Data hasil observasi awal, didapatkan aktivitas belajar fisika siswa kelas XA
SMA Negeri Pasirian masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil observasi dan
wawancara dengan guru pengajar yang telah dilakukan pada hari Senin, 17
September 2011 dapat diketahui rata-rata aktivitas siswa dalam melakukan kegiatan
percobaan adalah sebesar 33,27%. Selain rendahnya aktifitas siswa dalam melakukan
kegiatan percobaan, hasil belajar siswa kelas X-A juga masih rendah. Hal ini dapat
ditunjukkan dari nilai hasil ulangan harian, dari 37 siswa terdapat 40,54% atau 15
siswa yang mendapatkan nilai ≥75 yang dinyatakan tuntas belajar dan terdapat 59,46
% atau 22 siswa mendapatkan nilai < 75 dan dinyatakan tidak tuntas belajar.
Rendahnya aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa dikarenakan guru kurang
dapat memvariasikan kegiatan pembelajaran didalam kelas dengan baik, sehingga
berakibat siswa kurang termotivasi dalam belajar yang berdampak pada aktivitas dan
ketuntasan hasil belajar siswa yang rendah.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan melalui penerapan
model inkuiri berbasis kontekstual. Model pembelajaran inkuiri adalah model
pembelajaran, dimana siswa harus menemukan sebuah konsep melalui serangkaian
aktivitas inkuiri. Model ini diharapkan dapat memberikan keleluasaan berfikir bagi
siswa secara aktif dan kreatif dalam memahami atau menemukan konsep sendiri.
Penerapan model ini berbasis kontekstual yakni serangkaian kegiatan pembelajaran
yang dihadirkan dalam kegiatan yang nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
mendeskripsikan peningkatan aktivitas inkuiri dalam pembelajaran fisika siswa
selama menggunakan model inkuiri berbasis kontekstual pada siswa kelas X-A SMA
Negeri Pasirian, (2) mendeskripsikan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa
setelah menggunakan model inkuiri berbasis kontekstual pada siswa kelas X-A SMA
Negeri Pasirian.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitiannya
yaitu siswa kelas X-A SMA Negeri Pasirian tahun pelajaran 2011/2012. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, wawancara,
dan tes. Data yang didapatkan adalah skor aktivitas siswa, ketuntasan hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran yakni pada pra-siklus, siklus I, dan siklus II.
Aktivitas belajar siswa yang diamati pada penelitian ini meliputi aktivitas saat
siswa melakukan kegiatan percobaan atau penemuan yaitu aktivitas inkuiri dengan
beberapa indikator. Pada penelitian ini untuk aktivitas siswa pada setiap pembelajaran
tidak dilihat pada setiap indikator akan tetapi rata-rata peningkatannya yaitu rata-rata
aktivitas pada pra-siklus sebesar 58,34%, pada siklus I mengalami peningkatan
menjadi 77,20%, dan pada siklus II aktivitas inkuiri juga meningkat menjadi 78,13%.
Dengan menggunakan model inkuiri berbasis kontekstual rata-rata aktivitas inkuiri
siswa mengalami peningkatan, begitu juga dengan ketuntasan hasil belajar siswa.
Ketuntasan hasil belajar siswa pada pra-siklus sebesar 44,44% meningkat jika
dibandingkan dengan data hasil observasi awal, pada siklus I ketuntasan hasil belajar
siswa mengalami peningkatan menjadi 52,78% dan pada siklus II ketuntasan hasil
belajar siswa mengalami peningkat menjadi 80,56%, dengan kriteria ketuntasan
minimal sebesar 72. Kriteria ketuntasan minimal setiap pokok bahasan di SMA
Negeri Pasirian berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan tingkat kesukaran pada
setiap pokok bahasan.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas inkuiri dan
ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapat
dikatakan telah mengalami peningkatan. Dari hasil di atas menunjukkan model
inkuiri berbasis kontekstual dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran yang
membuat siswa lebih aktif dan lebih memehami konsep dalam pembelajaran terutama
pada pembelajaran fisika.