Show simple item record

dc.contributor.authorFEBRIANTI, Refika
dc.date.accessioned2022-10-31T01:47:52Z
dc.date.available2022-10-31T01:47:52Z
dc.date.issued2022-04-25
dc.identifier.nim170910101054en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110415
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 31 Oktober 2022en_US
dc.description.abstractPada tahun 2020, India secara resmi melarang sejumlah 220 aplikasi seluler Tiongkok untuk beroperasi di negaranya. Secara umum, perkembangan teknologi dan informasi di era global telah membuat dunia internasional menerima secara terbuka aplikasi seluler. Tiongkok menjadi salah satu negara yang turut mengembangkan sektor aplikasi seluler dan meluaskan eksistensinya di luar negeri. Sebelum pemblokiran, India merupakan salah satu negara yang memiliki minat tinggi terhadap aplikasi Tiongkok sejak tahun 2018. Keragaman fungsi serta keunikannya menjadi salah satu daya tarik aplikasi Tiongkok sehingga banyak digunakan di India. Selain bermanfaat bagi keseharian pengguna, aplikasi Tiongkok juga memberikan keuntungan secara ekonomi maupun untuk perkembangan digital India. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis alasan India melakukan pemblokiran aplikasi seluler Tiongkok di tahun 2020. Penelitian ini dilihat melalui sudut pandang realisme yang menekankan pada sisi kompetitif dan konfliktual hubungan internasional. Maka dari itu, teori yang diterapkan dalam penelitian ini adalah struggle for power yang merupakan teori integral dari realisme. Selain itu juga digunakan teori cyber power serta kaitannya dengan cyber sovereignity untuk menjelaskan dasar tindakan India menggunakan kedaulatannya di ranah siber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi literatur. Data dikumpulkan melalui berbagai sumber yang berkaitan dengan pernyataan tokoh India dan analisis di media serta artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksi pemblokiran aplikasi Tiongkok oleh India disebabkan karena India melihat perlunya membendung dominasi Tiongkok yang semakin menguat dalam cyber power. Pemblokiran ini pada dasarnya tidak terlepas dari persaingan pengaruh dan kekuatan kedua negara yang sudah lama berlangsung. Jika dalam persaingan kekuatan militer dengan Tiongkok India tidak kuasa mengimbangi, maka di arena siber India merasa mempunyai ruang yang lebih besar untuk dapat menghambat keunggulan Tiongkok. Langkah awal India untuk menguasai ruang siber adalah melalui pemblokiran aplikasi Tiongkok yang dinilai mulai mendominasi negaranya.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Drs. Abubakar Eby Hara, M.A., Ph.D. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. Bagus Sigit Sunarko, M.Si., Ph.Den_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectKONFLIK SIBERen_US
dc.subjectPERSAINGAN KEKUASAANen_US
dc.titleKonflik Siber Sebagai Bagian dari Persaingan Kekuasaan antara India dan Tiongkoken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiHubungan Internasionalen_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Abubakar Eby Hara, M.A., Ph.D.en_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Bagus Sigit Sunarko, M.Si., Ph.D.en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record