PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE WHOLE BRAIN TEACHING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP
Abstract
Permasalahan dalam belajar fisika ialah hendaknya konsep dan prinsip-
prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran.
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) ke
kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah
diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka.
Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif, bukan hanya
diterima secara pasif dari guru mereka. Dengan demikian, siswa dituntut untuk
dapat membangun pengetahuan mereka melalui peran aktifnya dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM).
Guru dituntut untuk pandai memilih dan menerapkan strategi yang tepat
untuk menciptakan kegiatan belajar yang bermakna. Salah satu cara pembelajaran
yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah pendekatan
Accelerated Learning dengan metode Whole Brain Teaching. Tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) mengkaji perbedaan antara hasil belajar fisika siswa
menggunakan pendekatan Accelerated Learning dengan metode Whole Brain
Teaching dengan model konvensional di SMP, dan (2) mengkaji aktivitas siswa
selama proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan Accelerated
Learning dengan metode Whole Brain Teaching dalam pembelajaran fisika di
SMP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni (True Experiment),
dengan tempat penelitian ditentukan menggunakan cara purposive sampling area.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Jember. Responden penelitian
ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian
dengan cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan control group
pre-test post-test design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji
untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, dan menggunakan persentase
aktivitas untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Analisis data menggunakan uji diperoleh nilai dan nilai
1,922
= 1,7205 sehingga , maka hipotesis nihil ditolak dan
hipotesis kerja diterima. Hasil analisis aktivitas siswa diperoleh persentase
aktivitas siswa sebesar 74,665 % dan termasuk pada kategori aktif. Berdasarkan
analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) hasil
belajar fisika menggunakan pendekatan Accelerated Learning dengan metode
Whole Brain Teaching lebih baik dibandingkan dengan model konvensional pada
siswa kelas VII SMP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2011/2012, dan (2) Aktivitas
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2011/2012 selama
mengikuti pembelajaran fisika menggunakan pendekatan Accelerated Learning
dengan metode Whole Brain Teaching termasuk dalam kategori aktif yaitu sebesar
74,665%.