Show simple item record

dc.contributor.authorHASANAH, Ulfatur
dc.date.accessioned2022-10-10T06:39:34Z
dc.date.available2022-10-10T06:39:34Z
dc.date.issued2021-07-12
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109951
dc.description.abstractDemam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti L. Menurut Kemenkes RI (2019) kasus DBD di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 68.407 kasus, kemudian di tahun 2018 tercatat 65.602 kasus. Pada 2019 tercatat jumlah penderita DBD di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi sebanyak 71.663 penderita dan jumlah penderita yang meninggal sebanyak 459 penderita. Dinas Kesehatan Jawa Timur juga menjelaskan bahwa Kabupaten Jember termasuk ke dalam 10 kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi di Jawa Timur. Kasus DBD di kabupaten Jember sendiri banyak terjadi di Kecamatan Sumbersari, dimana pada tahun 2015 terdapat 60 kasus DBD, tahun 2016 terdapat 39 kasus, tahun 2017 terdapat 39 kasus, dan tahun 2018 terdapat 41 kasus. Bentuk pengendalian nyamuk Aedes aegypti L. biasanya menggunakan insektisida kimiawi seperti abate. Namun, telah dilaporkan terjadi resistensi larva nyamuk Aedes aegypti L. di beberapa daerah di Indonesia. Oleh karena itu maka perlu adanya bioinsektisida alternatif yang lebih ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi manusia. Bioinsektisida ini salah satunya bisa berasal dari tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida. Tanaman yang dapat dijadikan sebagai biolarvasida salah satunya yaitu batang serai dapur. Tanaman ini sudah dikenal oleh masyarakat luas dan biasanya digunakan sebagai bumbu dapur, campuran obat tradisional, dan lain-lain. Pemanfaatan tanaman ini sebagai biolarvasida perlu dilakukan proses ekstraksi terlebih dahulu untuk menyari senyawa metabolit sekundernya. Produk dari proses ekstraksi ini berupa ekstrak, kemudian ekstrak ini perlu dipurifikasi terlebih dahulu untuk menghilangkan komponen kimia lain yang tidak dibutuhkan seperti karbohidrat sebanyak 55% pada batang serai dapur ini. Batang serai dapur mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenolik, kuinon, steroid, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai toksisitas LC50 (Lethal Concentration) 50% dari ekstrak terpurifikasi dengan n-heksan batang serai dapur (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dalam waktu dedah 24 jam dan untuk mengetahui kelayakan buku referensi sebagai sumber bacaan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Toksikologi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Jember. Larva nyamuk yang digunakan berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Penelitian dimulai dengan pembuatan ekstrak terpurifikasi dengan n-heksan batang serai dapur, pembuatan serial konsentrasi (100 ppm, 350 ppm, 600 ppm, 850 ppm, 1100 ppm). Selanjutnya yaitu memasukkan 20 ekor larva uji pada tiap konsentrasi dengan 4 kali pengulangan. Pengamatan terhadap mortalitas larva uji dilakukan setelah 24 jam. Penentuan nilai LC50 diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan analisis probit pada aplikasi Minitab versi 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak terpurifikasi dengan n-heksan batang serai dapur yang digunakan, maka semakin tinggi pula persentase mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. Mortalitas larva nyamuk terendah yaitu pada konsentrasi 100 ppm dan mortalitas larva nyamuk tertinggi pada konsentrasi 1100 ppm. Berdasarkan analisis probit menggunakan aplikasi Minitab versi 19 didapatkan nilai LC50 sebesar 628,058 ppm dengan batas bawah 570,264 ppm dan batas atas 681,734 ppm. Hasil penelitian mengenai toksisitas ekstrak terpurifikasi dengan n-heksan batang serai dapur (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dibuat produk berupa buku referensi. Hasil validasi buku referensi oleh validator ahli materi yaitu sebesar 81,42%, oleh validator ahli media sebesar 76%, dan oleh validator masyarakat sebesar 90,47%. Rerata nilai validasi berdasarkan nilai dari ketiga validator tersebut yaitu sebesar 82,63%. Berdasarkan hal tersebut, maka buku referensi layak digunakan dengan syarat melakukan revisi berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari produk supaya lebih baik sehingga bisa dimanfaatkan dan disebarluaskan kepada masyarakat.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Hj. Dwi Wahyuni, M. Kes. Dosen Pembimbing Anggota : Kamalia Fikri, S. Pd., M. Pden_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectTOKSISITAS EKSTRAK TERPURIFIKASIen_US
dc.subjectMORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti Len_US
dc.subjectN-HEKSAN BATANG SERAI DAPUR (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf.)en_US
dc.titleToksisitas Ekstrak Terpurifikasi dengan N-Heksan Batang Serai Dapur (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf.) terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti L. dan Pemanfaatannya sebagai Buku Referensien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 10 Oktober 2022_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record