Fisiologi & Metabolisme Benih
Date
2021-01-01Author
AVIVI, Sholeh
MUNANDAR, Denna Eriani
SUNANDANA, Febery Hery
SOARES, Marcus dos Santos
AL RAMADHANI, Farchan Mushaf
HARIYANTO, Dwika Nano
RIMALKAHFI, Ahimsa Zulfikar Aulia
FARLISA, Veronenci Yuliarbi
MAULIDIA, Zaiyin Rizky Ageng
WIBISONO, Viki Bayu
MUNIR, Moh. Syahrul
ROHMAN, Isfi Roni
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha dibidang pertanian tidak lepas dari bahan tanam yang akan
digunakan oleh petani dalam usaha budidayakan tanaman, sehingga untuk
menghasilkan produktivitas tinggi saat ini banyak inovasi yang dilakukan
oleh para petani bahkan perusahan di bidang pertanian seperti perusahaan
benih. Peningkatan jumlah produktivitas tanaman dapat dilakukan dengan
berbagai inovasi baru salah satu ketersediaan bahan tanam yang
menghasilkan produktivitas hasil panen yang meningkat. Peningkatan hasil
produktivitas dapat dilakukan dengan mengathui kondisi fisiologi dan
morfologi bahan tanam seperti biji atau benih, agar benih yang
dibudidayakan dapat tumbuh dan perkembang secara optimal. Upaya
perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan bahan tanaman generative
(benih) dan vegetative (bibit) untuk melanjutkan keberlangsungan
keturunan tanaman, sehingga bahan tanam perlu dikaji untuk mempelajari
proses kinerja bahan tanam yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman.
Bahan tanam vegetative merupakan bahan tanam yang berasal dari organ
tanaman cabang, pucuk, akar, daun, batang. Perbanyakan tanaman secara
vegetative teknik perbanyakan dengan cara stek, cangkok, okulasi, grafting
(menyambung tunas) dan teknik kultur jaringan (Ningsih and Rohmawati
2019). Bahan tanam generatif adalah bahan tanam yang berasal dari dari
biji, biji berasal dari hasil peleburan antara gamet jantan dan betina yang
mengalami fertilisasi.
Collections
- LSP-Books [895]