Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berdasarkan Research Based Learning Dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif-Inovatif Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Masalah Rainbow Antimagic Coloring
Abstract
Saat ini proses pembelajaran di perguruan tinggi telah menerapkan
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa guna berperan aktif pada kegiatan
pembelajaran. Mahasiswa akan berhasil dalam menyelesaikan masalah apabila ia
menyelesaikannya secara terencana dan teratur dan dapat berinovasi dalam
menyelasaikan masalah.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang bisa digunakan untuk
pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif-inovatif
mahasiswa yaitu research based learning (RBL). RBL merupakan metode
pembelajaran yang menggunakan contextual learning, authentic learning,
problem-solving, cooperativelearning, hands on & minds on learning, dan inquiry
discovery approach. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan perangkat
pembelajaran matematika untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatifinovatf
mahasiswa pada suatu kegiatan pembelajaran yang berbasis RBL dalam
menyelesaikan masalah rainbow antimagic coloring. Pada konsep rainbow
antimagic coloring di graf, mahasiswa diharapkan mampu membuat penemuan
terkait rainbow antimagic coloring.
Perangkat yang dikembangkan memenuhi kategori sangat valid ditunjukkan
dengan koefisien validitas rencana pembelajaran sebesar 3,64; lembar kerja
mahasiswa sebesar 3,63, dan tes akhir riset sebesar 3,46. Perangkat pembelajaran
yang dikembangkan memenuhi kategori praktis berdasarkan penilaian
pengamatan aktivitas pendidik dalam mengelola pembelajaran dengan presentase
keseluruhan rata-rata skor pada pertemuan pertama sebesar 94,25% dan pada
pertemuan kedua sebesar 95%. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
memenuhi kategori efektif berdasarkan presentase keseluruhan rata-rata skor
aktivitas mahasiswa sebesar 90,05%, hasil presentase keseluruhan rata-rata skor
ix
respon mahasiswa sebesar 91,5%, dan mahasiswa yang tuntas dalam pembelajaan
menggunakan model RBL sebesar 43% mahasiswa berada pada kategori sangat
kreatif-inovatif, 25% mahasiswa pada kategori kreatif-inovatif, 15% mahasiswa
pada kategori cukup kreatif-inovatif dan 11% mahasiswa pada kategori kurang
kreatif-inovatif dan 6% mahasiswa pada kategori tidak kreatif-inovatif.
Berdasarkan hasil analisis keterampilan berpikir kreatif-inovatif mahasiswa
melalui post tes diperoleh data keseluruhan tingkat keterampilan berpikir kreatifinovatif
mahasiswa. Dari 71 mahasiswa yang mengikuti pos tes pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen diperoleh persentase setiap indikator yaitu 41% termasuk
tidak kreatif-inovatif, 20% kurang kreatif-inovatif, 17% cukup kreatif-inovatif,
11% kreatif-inovatif, dan 11% sangat kreatif-inovatif. Sedangkan pada kelas
eksperimen 6% tidak kreatif-inovatif, 11% kurang kreatif-inovatif, 15% cukup
kreatif-inovatif, 25% kreatif-inovatif, dan 43% sangat kreatif-inovatif.
Potret fase keterampilan berpikir kreatif-inovatif yang dihasilkan pada
penelitian ini yaitu potret fase mahasiswa dengan keterampilan kurang kreatifinovatif,
kreatif-inovatif, dan sangat kreatif-inovatif serta kombinasi potret fase
dari ke tiga mahasiswa tersebut.
Monograf yang dihasilkan pada penelitian ini berisi rangkuman hasil
temuan peneliti dan mahasiswa berupa rainbow antimagic coloring dari graf
tangga, graf berlian, graf bintang ganda, graf petasan.