Gambaran Praktik Kolaborasi Interprofesi Perawat Dokter Menurut Perawat DI Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jember
Abstract
Kolaborasi interpofesi merupakan strategi yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan kualitas kesehatan pasien yang dapat dilakukan oleh berbagai
macam profesi tenaga kesehatan profesional. Dalam penelitian ini membahas
terkait kolaborasi interprofesi perawat-dokter. Kolaborasi kedua profesi tersebut
sangat berguna dalam perawatan pasien dalam kesehariannya untuk meningkatkan
kesembuhan pasien. Kolaborasi interprofesi perawat-dokter mempunyai 3
indikator penting yaitu partisipasi bersama dalam proses pengambilan keputusan
pengobatan atau perawatan pasien, berbagi informasi kepada pasien dan
kegotongroyongan. Pentingnya perawat-dokter mengetahui indikator tersebut
dalam proses kolaborasi interprofesi agar menciptakan pelayanan kesehatan yang
baik dan efektif kepada pasien secara berkesinambungan serta dapat memberikan
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman satu sama lain dalam menjalani suatu
kerjasama dalam bidang kesehatan.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran praktik
kolaborasi interprofesi perawat-dokter menurut perawat di ruang rawat inap
Rumah Sakit Kabupaten Jember. Pada penelitian ini menggunakan desain
deskriptif dan diukur secara kuantitatif serta pengambilan sampel menggunakan
total sampling dengan responden 79 perawat. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner karakteristik perawat dan kuesioner NPCS (Nurse-Physician
Collaboration Scale) secara online. Analisis data penelitian ini menggunakan
analisis univariat.
Hasil penelitian praktik kolaborasi interprofesi perawat-dokter menurut
perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jember yaitu
diperoleh usia perawat yang bekerja antara rentang 20-40 tahun yaitu 82,3%
dengan sebagian besar perawat yang bekerja berjenis kelamin perempuan sebesar 63,3%, perawat yang bekerja sebagian besar berpendidikan terakhir D3
Keperawatan dengan jumlah 77,2%, lama bekerja di RSD Kabupaten Jember > 5
tahun sebesar 87,3% dan di ruangan rawat inap selama 1-5 tahun sebesar 64,6%
serta sebagian besar bekerja sebagai perawat pelaksana yaitu 79,8% dengan status
kepegawaian non PNS berjumlah 62,0%. Seluruh perawat di semua ruang rawat
inap Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jember dengan jumlah 79 perawat (100%)
memiliki perilaku kolaboratif baik atau bisa diartikan bahwa praktik kolaborasi
interprofesi perawat-dokter berjalan dengan baik.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan
praktik kolaborasi interprofesi perawat-dokter menurut perawat di ruang rawat
inap Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jember dapat dikatakan berjalan dengan
baik. Adanya partisipasi bersama dalam proses pengambilan keputusan
pengobatan atau perawatan pasien, berbagi informasi kepada pasien dan
kegotongroyongan yang tercipta dengan baik antara kedua profesi (perawat dokter) maka pelaksanaan kegiatan praktik kolaborasi interprofesi perawat-dokter
menurut perawat semakin berjalan positif. Perawat disamping memerankan peran
kolaborasi juga sekaligus menjalankan fungsi interdependen, karena perawat
berkolaborasi dengan melibatkan tim dari berbagai profesi tenaga kesehatan.
Semakin baik dan efektif kinerja perawat dalam praktik kolaborasi interprofesi
perawat-dokter, maka hal tersebut akan berpengaruh juga kepada pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien untuk mengoptimalkan kesembuhan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1550]