Profil Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel ditinjau dari Kepribadian Extrovert dan Introvert
Abstract
Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah belajar untuk
berkomunikasi (mathematical communication). Kemampuan komunikasi
matematis sangat berperan penting dalam pembelajaran matematika karena
bermanfaat dalam mendapatkan pemahaman matematika lebih baik dan memiliki
ingatan lebih lama tentang pembelajaran matematika. Komunikasi matematis
adalah kemampuan untuk menyampaikan pemahaman atau ide-ide matematika
dalam memecahkan permasalahan matematika. Komunikasi matematis yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah komunikasi matematis tulis dan lisan. Pada
umumnya setiap siswa memiliki cara yang berbeda dalam mengungkapkan atau
mengkomunikasikan ide-ide matematika. Hal ini karena setiap siswa memiliki
kepribadian yang berbeda-beda yang membedakan antara individu satu dengan
lainnya, dengan demikian kepribadian dapat mempengaruhi siswa dalam
berkomunikasi (mathematical communication). Kepribadian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kepribadian extrovert dan introvert.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan profil kemampuan komunikasi matematis tulis dan lisan
siswa extrovert dan siswa introvert dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Jember dan subjek
penelitian yaitu seluruh siswa dalam satu kelas yaitu kelas X IPA 1 yang
berjumlah 34 siswa. Pengambilan data dilakukan pada semester genap tahun
ajaran 2019/2020 dengan jangka waktu 2 minggu dimulai pada tanggal 20 Januari
– 01 Februari 2020. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket dan
tes. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari angket MBTI (Myers Brigss Type
Indicator) digunakan untuk mengetahui dan mengklasifikasi tipe kepribadian
siswa, soal tes tulis yang digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi
matematis siswa secara tulis, dan soal tes lisan untuk mengetahui kemampuan
komunikasi matematis siswa secara lisan dengan keterangan soal tes tulis berbeda
dengan soal tes lisan.
Instrumen penelitian terlebih dahulu divalidasi oleh 2 validator yaitu dua
orang dosen Pendidikan Matematika FKIP UNEJ. Angket MBTI tidak dilakukan
uji validasi karena sudah valid dan digunakan oleh beberapa peneliti terdahulu.
Angket MBTI diberikan kepada seluruh siswa kelas X IPA 1 yang kemudian
dikelompokkan menjadi siswa extrovert dan introvert. Hasil angket MBTI
menunjukkan terdapat 31 siswa dengan kepribadian extrovert dan 3 siswa
berkepribadian introvert dari total 34 siswa dalam satu kelas. Soal tes tulis dan tes
lisan yang sudah dinyatakan valid kemudian diberikan kepada seluruh siswa kelas
X IPA 1. Hasil pengerjaan siswa kemudian dianalisis menggunakan rubrik
penilaian yang berisi indikator kemampuan komunikasi matematis baik tulis juga
lisan.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
secara umum siswa extrovert dan siswa introvert terdapat kesamaan dan
perbedaan dalam kemampuan komunikasi matematis tulis yaitu siswa extrovert
dan siswa introvert sama-sama dapat menuliskan informasi apa saja yang
diketahui dari soal, jenis metode yang akan digunakan untuk memecahkan soal,
dan menggunakan simbol-simbol matematika. Perbedaannya, siswa introvert
dapat menuliskan langkah-langkah penyelesaian dan kesimpulan tetapi tidak
untuk siswa extrovert hal ini karena siswa extrovert menyudahi suatu pekerjaan
walapun belum menemukan solusinya sehingga tidak dapat memberikan
kesimpulan diakhir penyelesaian. Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, siswa
introvert cenderung membutuhkan waktu cukup lama, lebih teliti dan berhati-hati,
dan jawaban yang diperoleh cenderung benar. Siswa extrovert dalam tes tulis
kurang teliti, terburu-buru dan mudah menyerah dalam menyelesaian pekerjaan.
Pada kemampuan komunikasi matematis lisan juga terdapat kesamaan dan
perbedaan, secara umum dapat disimpulkan bahwa siswa extrovert dan siswa
introvert sama-sama dapat menjelaskan model matematika dari informasi yang
diketahui, menyebutkan metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal,
dan menggunakan simbol-simbol matematika. Perbedaannya, siswa extrovert
dapat menjelaskan langkah-langkah penyelesaian tetapi tidak untuk siswa
introvert hal ini karena siswa introvert ragu-ragu dan pesimis sehingga
mengatakan tidak bisa menjelaskan langkah-langkah penyelesaian walaupun
belum mencobanya. Dalam menganalisis suatu masalah, siswa extrovert
cenderung tergesa-gesa dan tidak teliti tetapi hal ini tidak untuk siswa introvert
yang cenderung lebih detail dan teliti sehingga tidak ada informasi yang
tertinggal.