Pengaruh Jenis Kolom Dan Waktu Pengambilan Terhadap Profil Minyak Atsiri Daun Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) Dari Proses Distilasi Air
Abstract
Serai wangi merupakan salah satu komoditas penghasil minyak atsiri
dimana pertumbuhan ekspor minyak atsiri serai wangi mencapai 9-10% dan
memiliki kontribusi sebesar 6,89% terhadap pendapatan ekspor minyak atsiri.
Ektraksi minyak atsiri serai wangi umumnya dilakukan dengan metode ditilasi air
atau hidrodistilasi. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh jenis kolom dan waktu
pengambilan terhadap profil minyak atsiri serai wangi guna menentukan
kualitasnya.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret hingga bulan Oktober 2020
di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jember menggunakan sampel serai wangi
(Cymbopogon winterianus) yang berasal dari Desa Gebang Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember. Analaisis senyawa kimia penyusun minyak atsiri serai wangi
menggunakan instrumen GC-MS dilakukan di Laboratorium Kimia Organik
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Gadjah Mada. Penelitian ini meliputi distilasi minyak atsiri serai wangi dengan
menggunakan kolom sederhana 11cm, kolom fraksinasi 30cm dan kolom
fraksinasi 75cm selama 3 jam. Kolom optimum yang menghasilkan minyak atsiri
yang mengandung senyawa target (sitronelal, sitronelol dan geraniol) lengkap
selanjutnya digunakan untuk distilasi dengan variasi waktu pengambilan. Distilasi
dilakukan selama 3 jam dengan waktu pengambilan distilat setiap 30 menit
sehingga dihasilkan 6 fraksi. Profil minyak atsiri yang dihasilakan seperti warna,
aroma dan indeksbias akan dibandingkan dengan SNI 06-3953-1995.
Profil minyak atsiri serai wangi dari proses ditilasi air dengan variasi jenis
kolom didapatkan rendemen tertinggi yaitu pada kolom fraksi 75cm (F75) sebesar 2,4424±0,023%; rendemen dengan kolom sederhana sebesar 2,3873±0,031% dan
rendemen terendah didapatkan dari distilasi dengan kolom fraksi 30cm (F30)
yaitu 2,2732±0,033%. Indeksbias yang dihasilkan dari kolom sederhana, kolom
fraksinasi 30cm dan kolom fraksinasi 75cm berturut-turut adalah 1,4661; 1,4673;
1,4680. Senyawa volatil yang dihasilkan dari distilasi dengan kolom sederhana (S)
hanya muncul senyawa utama sitronelal, sedangkan pada kolom fraksinasi 30 cm
(F30) muncul sitronelal, dan geraniol, pada kolom fraksinasi 75 cm (F75) muncul
sitronelal, geraniol dan sitronelol. Perbedaan kelengkapan senyawa utama pada
minyak atsiri hasil distilasi dengan variasi jenis kolom ini menunjukkan kualitas
minyak terbaik terdapat pada kolom fraksinasi 75cm (F75). Minyak dengan
kualitas terbaik yang dihasilkan dari distilasi dengan variasi waktu pengambilan
didapatkan pada fraksi 1, karena kelimpahan senyawa teroksigenasi tertinggi yaitu
mencapai 97,48% dengan kelimpahan sitronelal sebesar 65,87%, sitronelol 8,32%
dan geraniol 18,15% dalam rendemen minyak sebesar 1,8970±0,0846%.