Perbedaan Model PBL (Problem Based Learning) & Self-Directed Learning Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Sejarah
Abstract
Kurikulum 2013 berbasis kompetensi abad ke-21 dan pendidikan karakter.
Kemandirian merupakan salah satu nilai utama dalam pendidikan karakter bangsa
Indonesia dan keterampilan abad ke-21 merupakan visi pendidikan untuk
menghadapi kemajuan teknologi serta mengembangkan berbagai kecerdasan
peserta didik untuk mencapai potensi maksimal. Penelitian terdahulu menunjukkan
bahwa model PBL (Problem Based Learning) mendorong peserta didik aktif,
bertanggung jawab dan memecahkan masalah dengan kemampuan berpikir tingkat
tinggi sehingga dapat mempengaruhi kemandirian dan hasil belajar. Penelitian lain
menunjukkan bahwa model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi
memberdayakan peserta didik bahwa belajar adalah tanggung jawab individu,
mendorong peserta didik aktif, termotivasi, dan dapat menggali pengetahuan secara
mandiri serta mampu mengembangkan potensinya sehingga dapat mempengaruhi
kemandirian dan hasil belajar peserta didik. Maka perlu peneliti melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan kedua model pembelajaran tersebut
terhadap kemandirian dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran sejarah.
Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) apakah terdapat perbedaan yang
signifikan kemandirian peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL
(Problem Based Learning) dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan
model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi pada mata pelajaran
sejarah?; (2) apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik
yang dibelajarkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan peserta
didik yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis
teknologi informasi pada mata pelajaran sejarah?.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Desain penelitian menggunakan Quasi
Eksperimental Design dengan model Pretest-Posttest, Nonequivalent MultipleGroup Design. Sampel yang digunakan berjumlah 68 peserta didik yaitu kelas XI
IPS 1 dan kelas XI IPS 2 di MAN 1 Jember. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan
yaitu Uji-t atau Independent Sample T-test.
Hasil penelitian yang diperoleh: (1) Hasil uji-t posttest kemandirian diperoleh
taraf signifikansi sebesar 0,00 (0,00 < 0,05) lebih kecil dari 0,05 menunjukan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan kemandirian peserta didik yang dibelajarkan
menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan peserta didik yang
dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis teknologi
informasi pada mata pelajaran sejarah; (2) Hasil uji-t posttest hasil belajar diperoleh
taraf signifikansi sebesar 0,005 (0,005 < 0,05) lebih kecil dari 0,05 menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik yang
dibelajarkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan peserta
didik yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis
teknologi informasi pada mata pelajaran sejarah. Besarnya perbedaan rerata posttest
kemandirian yang diperoleh sebesar -4.265 dan hasil belajar sebesar -4.706 nilai
negatif menunjukkan bahwa kemandirian dan hasil belajar peserta didik pada kelas
eksperimen 2 yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning
berbasis teknologi informasi lebih baik dari kelas eksperimen 1 yang dibelajarkan
dengan model PBL (Problem Based Learning),
Kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan yang
signifikan kemandirian dan hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan
menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan peserta didik yang
dibelajarkan menggunakan model Self Directed Learning berbasis teknologi
informasi pada mata pelajaran sejarah. Kemandirian dan hasil belajar peserta didik
yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis teknologi
informasi lebih baik dari peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL
(Problem Based Learning). Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan pendidik
dapat memanfaatkan model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi
agar peserta didik menguasai materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan
inisiatif untuk mencapai kemandirian dan hasil belajar yang optimal.