Tingkat Keterbacaan Wacana pada Buku Tematik Kurikulum 2013 Kelas I SD Berdasarkan Teknik Cloze
Abstract
Buku teks berfungsi sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi
siswa. Selain itu, buku teks berisi rambu-rambu kompetensi ideal yang harus
dicapai oleh siswa. Mengingat fungsi serta peran penting buku teks dalam
pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, penyusunan buku teks harus dilakukan
dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian. Ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan terkait dengan keterbacaan buku teks. Salah satunya adalah wacana.
Wacana yang terdapat dalam buku teks haruslah wacana yang dapat dibaca dan
dipahami siswa sesuai dengan jenjang dan tingkat berpikirnya. Dengan mengukur
keterbacaan sebuah wacana maka akan mengetahui wacana tersebut sesuai untuk
jenjang kognisi kelas berapa (satu, dua, tiga, dan seterusnya).
Teknik cloze adalah salah satu alat ukur keterbacaan dengan cara
menugaskan pembaca untuk mengisi kata-kata yang dirumpangkan. Teknik Cloze
adalah metode penangkapan pesan dari sumbernya dengan mengubah pola bahasa
melalui jalan menghilangkan bagian-bagian kata yang dihilangkan, bagian kata
tersebut biasa disebut kata ke-n. Kata ke-n itu bisa diganti dengan tanda titik
mendatar atau bisa juga dengan tanda garis mendatar yang panjangnya sama
dengan kata yang dihilangkan. Pembaca diminta memahami wacana yang tidak
lengkap, sebab bagian tertentu telah dihilangkan. Tugas pembaca yaitu mengisi
bagian-bagian yang kosong yang bertujuan membangun kembali wacana tersebut
sehingga menjadi utuh.
Terdapat dua rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimanakah tingkat
keterbacaan wacana pada buku tematik kurikulum 2013 kelas I SD berdasarkan
teknik Cloze? dan 2) Bagaimanakah ketepatan isian kata dalam mengisi lesapan
pada wacana rumpang berdasarkan teknik cloze?
Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,
dokumentasi, dan tes. Tes yang digunakan adalah tes cloze yang diujikan kepada
siswa kelas I di SD Muhammadiyah 1 Jember yang masih berada pada tingkatan
membaca permulaan atau tingkat pengenalan. Jumlah siswa kelas I adalah 112
siswa dan yang menjadi subjek penelitian di dalam penelitian ini hanya diambil
12% dari keseluruhan siswa. Jumlah tersebut menjadi sample siswa kelas I di SD
Muhammadiyah 1 Jember. Data dalam penelitian ini adalah isian dan skor dari tes
cloze yang bersumber dari wacana yang terdapat pada buku tematik kurikulum
2013 edisi revisi 2017 kelas I. Sumber data diperoleh melalui wacana rumpang
yang dibuat dari wacana-wacana pada buku tematik kurikulum 2013 edisi revisi
2017 kelas I. Wacana yang digunakan adalah wacana yang memenuhi kriteria
untuk digunakan sebagai tes cloze.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, skor yang
didapatkan adalah 5540,5. Sesuai prosedur analisis teknik cloze, didapatkan skor
keterbacaan dengan persentase 79,15%. Ketepatan isian kata dalam mengisi
lesapan pada wacana rumpang berdasarkan teknik cloze menggunakan contextual
methods atau penilaian kelayakan konteks. Faktor eksternal yang berkaitan
dengan perbendaharaan kosakata siswa dan pengalaman membaca siswa
merupakan faktor yang mempengaruhi isian siswa dalam mengisi lesapan pada
wacana rumpang. Dapat disimpulkan bahwa tingkat keterbacaan wacana secara
keseluruhan digolongkan dalam bahan bacaan mudah dan sudah sesuai dengan
jenjang siswa kelas I SD. Secara umum pembaca buku tersebut masuk dalam
kriteria pada tingkat kemampuan membaca siswa independen.
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut; 1) Guru hendaknya harus mampu mengetahui latar belakang
pengalaman minat dan bahasa siswa; 2) Guru dapat dengan tepat membuat
keputusan interaksional untuk membantu siswanya dalam belajar membaca,
khususnya bagi jenjang siswa kelas I; 3) untuk peneliti lain dapat melakukan
penelitian keterbacaan dengan bahasan yang lebih luas; 4) Peneliti lain juga dapat
menganalisis aspek keterbacaan buku teks untuk menentukan tingkat keterbacaan
wacana dari aspek konsep (isi atau makna).