Home Industry Batik Rolla DI Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Pada Tahun 2010-2018
Abstract
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki 
corak batik yang cenderung lebih berani, hidup, dan terang. Para pengrajin batik 
di Jawa Timur sebagian besar menggunakan rumah mereka sebagai tempat usaha 
membatik. Banyak daerah kabupaten/kota yang berusaha menumbuhkan industri 
batik dengan ciri khas masing-masing, salah satunya adalah Kabupaten Jember, 
Jawa Timur yang terkenal akan potensi unggulan daun tembakaunya kualitas 
ekspor, oleh karenanya motif daun tembakau dipilih sebagai corak khas batik 
Jember. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten 
Jember, terdapat beberapa industri batik yang sudah terdaftar izin usahanya 
diantaranya: batik Labako (Sumberjambe), batik Damas, batik Rezti’s (Ambulu), 
batik Notohadinegoro (Notonegoro), dan batik Rolla yang memiliki ciri khas batik 
produksinya masing-masing dengan motif utamanya daun tembakau. Keunikan
home industry batik Rolla adalah one product one design untuk setiap batik 
produksinya yang disesuaikan dengan trend fashion dan pasar, bahkan motif batik 
daun tembakau dikombinasikan dengan beragam potensi unggulan Kabupaten 
Jember lainnya, salah satunya adalah topeng Jember Fashion Carnaval (JFC).
Home industry batik Rolla yang didirikan oleh ibu Iriane Chairini Megahwati 
mampu bertahan dan bersaing di pasaran dari tahun 2010-2018 yang tentunya
telah mengalami dinamika pada segala aspek industrinya. Terdapat dua rumusan 
masalah dari penelitian ini, yaitu (1) apa yang melatarbelakangi berdirinya home
industry batik Rolla?; dan (2) bagaimana dinamika home industry batik Rolla?. 
Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui dan mengkaji latar 
belakang dari berdirinya home industry batik Rolla serta dinamikanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang 
terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) Heuristik, kegiatan mengumpulkan sumber 
data (baik sumber benda, tulisan maupun lisan) yang berkaitan dengan home 
industry batik Rolla; (2) Verifikasi atau kritik sumber, memilah sumber-sumber 
yang berhasil dikumpulkan secara kritis dengan melihat keaslian sumber (kritik 
ekstern) dan bisa dipercaya (kritik intern); (3) Interpretasi, menafsirkan, 
menguraikan, menyimpulkan, dan mensintesis data-data yang telah diverifikasi 
yang diyakini autentik dan sesuai fakta; dan (4) Historiografi, proses penulisan 
kajian historis tentang home industry batik Rolla dengan memperhatikan aspek 
kronologi berdasarkan data-data yang sudah diinterpretasikan.
Home industry batik Rolla yang didirikan oleh ibu Iriane Chairini 
Megahwati memiliki banyak faktor yang melatarbelakangi pendiriannya, 
diantaranya adalah faktor sosial ekonomi masyarakat, budaya, keluarga, ekonomi 
keluarga, dan geografi fisik. Sejak didirikan pada tahun 2010, home industry batik 
Rolla memiliki sejarahnya sendiri mulai dari mencari karyawan untuk 
dipekerjakan di home industry, penamaan atau pemberian nama brand produk 
produksi, pengakuan sebagai sebuah pengusaha batik (home industry), hingga 
perihal perizinan usaha. Home industry batik Rolla sebagai sebuah industri 
rumahan dari awal berdiri hingga tahun 2018 tentu mengalami dinamika pada 
beberapa aspek yang menyangkut industrinya. Beberapa aspek tersebut tak lain 
mengenai produksi, distribusi, dan konsumsi.
Kesimpulan dari skripsi adalah terdapat beberapa faktor yang menjadi 
latar belakang dari berdirinya home industry batik Rolla, diantaranya: (1) faktor 
sosial ekonomi masyarakat, (2) faktor budaya, (3) faktor keluarga, (4) faktor 
ekonomi keluarga, dan (5) faktor geografi fisik. Home industry batik Rolla 
sebagai sebuah industri rumahan tentu mengalami dinamika (perkembangan, 
kesinambungan, dan perubahan) pada aspek produksi (permodalan, tenaga kerja, 
peralatan dan bahan batik, teknologi pembuatan batik, dan hasil produksi), 
distribusi (kegiatan promosi dan pemasaran produk), dan konsumsinya 
(pembelian produk oleh konsumen)