Analisis Financial Deepening Terhadap Pertumbuhan Ekonomi DI Indonesia Skripsi Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir Dan Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Pembangunan(s1) Dan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Abstract
Pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat dilihat dari kemajuan dan
kestabilan perekonomian. Perkonomian dapat dikatakan stabil ketika tidak terjadi
penurunan atau peningkatan terus menerus (kondisi ideal) dan variabel ekonomi
mengalami fluktuasi terutama pada harga komoditas dan pendapatan bergerak
dalam kondisi wajar (Putong,2013:280). Untuk memajukan dan mestabilkan
perekonomian dalam suatu negara, diperlukan sektor keuangan sebagai
intermediary function (Miskhin,2008). Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
yang tinggi diperlukan pendalaman pada sektor keuangan (Bradl, 2004),
Pendalaman pada sektor keuangan dapat menurunkan ketergantungan pada
tabungan asing. Karena sektor keuangan dapat memobilisasi tabungan masyarakat
untuk dijadikan sumber alternatif pendanaan selama terjadi krisis. Maka dengan
adanya kegiatan produktif pada sektor keuangan menyiratkan bahwa rasio
financial deepening pada suatu negara mengalami peningkatan (Uli,2007).
Financial deepening pada sektor keuangan menjadi salah satu faktor
penting di dalam pertumbuhan ekonomi. Financial deepening dapat diukur
dengan kredit perbankan, jumlah uang beredar dan tabungan domestik dengan
tujuan pertumbuhan ekonomi. Hubungan kredit perbankan dan pertumbuhan
ekonomi saling stimulan (Nangarumba,2016). Kredit perbankan menumbuhkan
gairah usaha dan investasi. Sejalan dengan kredit perbankan, jumlah uang beredar
berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak orang yang
bertransaksi secara tidak langsung jumlah uang yang beredar semakin banyak,
maka pergerakan perekonomian semakin pesat. Dan tabungan domestik memiliki
hubungan sebab akibat dengan pertumbuhan ekonomi.Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh financial deepening yang diukur dengan rasio jumlah uang beredar, rasio kredit perbankan dan rasio tabungan domestik terhadap
pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan teori yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini antara
lain: teori pertumbuhan ekonomi, teori permintaan uang, konsep kredit, teori
tabungan, teori pendalaman keuangan, teori sistem keuangan. Serta hubungan
antara variabel ( rasio jumlah uang beredar, rasio kredit perbankan, rasio tabungan
domestik) terhadap pertumbuhan ekonomi. Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model ECM (Error Correction Model) serta obyek penelitian
dilakukan di Indonesia pada tahun 2008-2018. Penggunaan metode ECM dalam
penelitian ini tentunya harus dilakukan melalui beberapa tahapan. Untuk metode
penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua
yakni metode ECM. Di mulai dengan pengujian stationer, kointegrasi, pengujian
ECM jangka panjang, pengujian ECT, pengujian ECM jangka pendek dan di
akhiri dengan uji asumsi klasik seperti uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, uji
multikolinieritas dan uji normalitas