Evaluasi Kinerja Bangunan Pemecah Gelombang (Breakwater) di Pantai Puger Jember
Abstract
Pantai  Puger  termasuk  dalam  wilayah  Kecamatan  Puger  Kabupaten Jember merupakan daerah penghasil ikan terbesar di Kabupaten Jember. Seiring dengan berkembangnya waktu daerah ini terus mengalami perkembangan, salah satunya  dalam  sektor  pembangunan.  Pada  awal  tahun  2014  lalu  bangunan pemecah gelombang yang dulunya hanya dari tumpukan batu pecah telah diperbaiki  dengan     dibangunnya  bangunan  pemecah  gelombang  dari  beton. Namun dengan diperbaikinya bangunan pemecah gelombang ini malah membuat para nelayan kesulitan untuk memasuki pelabuhan pendaratan ikan. Karena ditempat ini sering terjadi kecelakaan laut, sudah banyak perahu nelayan yang karam  dan  terdapat  1  korban  jiwa  yang  meninggal.  Oleh  karena  itu  perlu dilakukan evaluasi kinerja bangunan pemecah gelombang yang ada sekarang dan untuk mengatasi permasalahan tersebut diusulkan desain bangunan pemecah gelombang baru.
Proses penelitian yang dilakukan adalah mengumpulkan data – data sekunder.  Kemudian  melakukan  analisis  data  untuk  mengetahui  bagaimana kinerja dari bangunan pemecah gelombang yang ada sekarang. Serta membandingkan hasil desain bangunan pemecah gelombang yang ada (menggunakan data arus) dengan hasil desain bangunan pemecah gelombang baru yang dianalisis menggunakan data angin sebagai faktor pembangkit gelombang
laut.
Data yang digunakan adalah data angin yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi dalam jangka waktu kurang lebih 10 tahun yaitu mulai tahun 2006 – 2015. Data pengamatan pasang surut yang didapat dari konsultan perencana, peta topografi dan bathymetri serta data dimensi breakwater yang ada di lapangan. Dalam menganalisis data angin yang kemudian digunakan sebagai faktor pembangkit gelombang, diperoleh tinggi gelombang sebesar 1,983 m. Data tinggi gelombang inilah yang digunakan sebagai acuan dalam mendesain bangunan pemecah gelombang.
Dalam perhitungan desain bangunan pemecah gelombang yang akan diusulkan terdapat perbedaan dimensi ukuran bangunannya. Dimensi bangunan pemecah gelombang yang diusulkan mempunyai tinggi bangunan 5,5 m. Untuk lebar puncak bangunan  2,8 m, serta panjang pelindung kaki depan 9  m kaki belakang 6 m. Perbaikan mengenai tata letak bangunan juga dilakukan, dengan menggeser sudut bangunan sebesar 225˚+17˚.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4394]