Show simple item record

dc.contributor.advisorDEVI A.P, Leliana Sandra
dc.contributor.advisorHIDAYATI, Lusi
dc.contributor.authorPUTRI, Anindita Permata Hardarini
dc.date.accessioned2021-01-08T05:21:36Z
dc.date.available2021-01-08T05:21:36Z
dc.date.issued2020-03-23
dc.identifier.nim161610101076
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103011
dc.description.abstractPenelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan jumlah sampel sebanyak 40 buah elastomeric chain. Model penelitian yang digunakan adalah post test only group design, yang menganalisis sampel sesudah diberi perlakuan. Sampel penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 20 elastomeric chain Generasi I dan 20 elastomeric chain Generasi II. Dari masingmasing kelompok tersebut sampel dibagi lagi menjadi suatu sub kelompok berdasarkan kelompok hari pengukuran gaya, yaitu hari ke-1, 7, 14, 21, dan 28 dengan masing-masing sub kelompok terdapat 5 sampel. Semua sampel kemudian direndam dalam saliva buatan dan diukur penurunan gayanya berdasar kelompok hari yang telah ditentukan. Uji pendukung juga dilakukan pada kedua kelompk sampel untuk mengidentifikasi perbedaan struktur penyusun masing-masing sampel menggunakan alat Fourier Transform Infra-Red (FTIR). Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa pada elastomeric chain Generasi I terjadi penurunan gaya regang yang signifikan antara hari ke-7 dan 14. Sedangkan pada kelompok elastomeric chain Generasi II mengalami penurunan gaya regang yang signifikan antara hari ke-1 dan 7 serta hari ke-14 dan 21. Uji perbandingan antara 2 kelompok menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara elastomeric chain Generasi I dan Generasi II pada hari ke7, 14, 21, dan 28 dengan Generasi II mengalami penurunan gaya yang lebih sedikit dibandingkan Generasi I yang berarti Generasi II lebih optimal dalam mempertahankan gaya regang. Hal ini juga selaras dengan hasil uji pendukung FTIR, yang menunjukkan bahwa elastomeric chain Generasi I dan Generasi II memiliki penyusun yang sama, namun pada Generasi II memiliki gugus fungsi yang lebih banyak terutama pada gugus hidroksil (OH) dan isisoanat (N=C=O) yang membuat sifatnya lebih stabil.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.subjectGaya Regang (Force Decay)en_US
dc.subjectlastomeric Chain Generasi Ien_US
dc.subjectlastomeric Chain Generasi IIen_US
dc.subjectPerendaman Saliva Buatanen_US
dc.titlePenurunan Gaya Regang (Force Decay) Elastomeric Chain Generasi I dan Generasi II pada Perendaman Saliva Buatanen_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigi
dc.identifier.kodeprodi1610101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record