ISOLASI PROTEIN DOUBLE FUNCTION (ANTIOKSIDAN DAN ANTI-DIABETES TIPE-2) DARI BIJI MELINJO (Gnetum gnemon) BERDASARKAN TINGKAT MATURASI BIJI SECARA IN-VITRO
Abstract
Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan oleh penumpukan kadar gula
dalam darah. Penumpukan kadar gula dalam darah dapat menyebabkan
peningkatan radikal bebas di dalam sel sehingga dapat merusak jaringan. Salah
satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar gula pada
penderita diabetes dengan cara menghambat aktivitas enzim kunci α-amilase dan
α-glukosidase. Pada penelitian ini penghambatan aktivitas enzim α-amilase dan α-
glukosidase dilakukan dengan menggunakan protein dari biji melinjo. Melinjo
merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia khususnya di
pekarangan-pekarangan rumah. Biji melinjo dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan emping dan sebagai sayuran. Baru-baru ini biji melinjo diketahui
mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan
sebagai antioksidan. Kandungan protein yang cukup tinggi pada biji melinjo dapat
dimanfaatkan sebagai sumber protein fungsional khususnya dibidang
nutraciutikal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sumber protein yang
mempunyai kemampuan aktivitas double function (antioksidan dan antidiabetes)
dari biji melinjo (Gnetum gnemon) dari tingkat maturasi biji. Sehingga mampu
mencegah dan mengobati penderita penyakit diabetes.
Ekstraksi sample biji melinjo (hijau, kuning dan merah) dilakukan
penumbukan 1 gram biji dengan menambahkan buffer phospat pH 7.0 sebanyak 3
ml, kemudian kandungan protein diukur dengan metode Bradford (Deutcher,
1990). Analisis pola protein menggunakan 15% SDS-PAGE menggunakan
metode Laemmli (1970). Pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan
2,2’-azinobis 3-ethylbenzothiazole-6-sulfonic acid (ABTS) dilakukan dengan
membuat stock ABTS dan Phosphate Buffer Saline (PBS) (Re et al., 1999). Radikal anion superoksida dianalisis dengan metode Tang et al. (2010), sampel
protein sebanyak 200 μl kemudian ditambahkan dengan 1.7 ml buffer Tris-HCl 50
mM (pH 8.2) dalam tabung reaksi yang berbeda. Pirogalol 10 mM (dalam HCl 10
mM) ditambahkan sebanyak 100 μl dan diinkubasi selama 10 menit. Slope reaksi
ditentukan dari autooksidasi pirogalol selama 4 menit dengan panjang gelombang
320 nm menggunakan spektrofotometer.
Peredaman radikal hidroksil menggunakan metode Halliwell et al. (1987).
Analisis penghambatan α-amilase dan α-glukosidase protein biji melinjo
menggunakan metode Hashim et al. (2013) dan Ngawe et al. (2011). Fraksinasi
Protein Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) Protein antioksidan dimurnikan
menggunakan FPLC (fast protein liquid chromatography). Kemudian untuk
meningkatkan aktivitas antioksidan dan antidiabetes protein biji melinjo di
hidrolisis menggunakan enzim alkalase.
Hasil analisis kandungan N-total pada biji, GM mempunyai kandungan Ntotal
2.54%, YM 2.42 dan RM 2.19, dimana dalam hal ini GM mempunyai
kandungan N-total yang lebih tinggi dibandingkan dengan YM dan RM. Hasil
pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS protein biji melinjo
dapat menghambat radikal ABTS dengan konsentrasi protein yang sangat rendah
dengan nilai IC50 pada GM 0.33, YM 0.45 dan RM 0.47 μg/mL. Protein GM
mempunyai nilai penghambatan radikal superoksida yang paling efektif
dibandingkan dengan YM dan RM hal ini ditunjukkan dengan nilai EC50 yang
lebih kecil dibanding dengan YM dan RM. Protein GM mempunyai nilai 2.36
μg/ml YM 3.55 μg/ml dan RM 5.20 μg/ml. GM lebih efektif dalam menangkal
radikal hidroksil dibandingkan dengan YM dan RM karena mempunyai nilai IC50
yang lebih rendah. Pengujian aktivitas penghambatan α-amilase dan α-glukosidase
GM mempunyai aktivitas yang paling efektif dalam menghambat enzim tersebut.
Protein GM kemudian di fraksinasi menggunakan FPLC dan didapatkan tujuh
fraksi protein yang mempunyai aktivitas antioksidan dan antidiabetes yang
berbeda-beda, dimana fraksi protein yang mempunyai aktivitas paling tinggi yaitu
pada fraksi 5. Untuk hasil protein melinjo yang di hidrolisis menggunakan enzim alkalase aktivitas protein melinjo mengalami peningkatan aktivitas antioksidan
dan aktivitas penghambatan enzim α-amilase dan α-glukosidase.
Collections
- MT-Agribusiness [159]