ANALISIS SIFAT MEKANIK HASIL PENGELASAN ALUMINIUM AA 1100 DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING
Abstract
Perkembangan dunia perindustrian saat ini mulai mempertimbangkan material
aluminium sebagai bahan utama dalam proses produksi. Ini dikarenakan aluminium
dan paduan aluminium termasuk logam ringan yang memiliki kekuatan tinggi, tahan
terhadap karat, konduktor listrik yang cukup baik dan aluminium lebih ringan
daripada besi atau baja. Penggunaan aluminium khususnya tipe AA 1100 pada dunia
industri banyak digunakan untuk heat exchangers, pressure vessels, pipa, dll. Namun
aluminium dan paduan aluminium mempunyai sifat yang kurang baik bila
dibandingkan dengan baja, diantaranya adalah mempunyai panas jenis dan daya
hantar yang tinggi, mudah teroksidasi dan membentuk oksida aluminium Al
yang
mempunyai titik cair yang tinggi sehingga mengakibatkan peleburan antara logam
dasar dan logam las menjadi terhalang dan bila mengalami proses pembekuan yang
terlalu cepat akan terbentuk rongga halus bekas kantong hydrogen. Akan tetapi,
perbedaan yang paling mendasar adalah nilai keuletan pada logam las, dimana nilai
keuletan logam las baja selalu tinggi bila dibandingkan dengan logam induk,
sedangkan pada aluminium nilai keuletan pada logam las cenderung lebih kecil
daripada nilai keuletan pada logam induk. Seiring dengan hal tersebut maka perlu
dilakukan penelitian-penelitian agar proses penyambungan aluminium menjadi lebih
mudah dan memiliki kekuatan yang optimal. Proses penyambungan aluminium
paduan salah satunya dapat dilakukan dengan cara pengelasan friction stir welding.
FSW berputar dengan benda kerja lain yang diam sehingga mampu melelehkan benda kerja
yang diam tersebut dan akhirnya tersambung menjadi satu. Proses pengelasan dengan
FSW terjadi pada kondisi padat
Pada penelitian ini pengelasan alumunium AA 1100 dengan metode friction
stir welding
tersebar lebih merata pada matriks Al yang disebabkan adanya proses
puntiran pada saat proses pengelasan berlangsung. Pengujian kekerasan menunjukan
bahwa logam las lebih lunak daripada logam induk. Sedangkan daerah TMAZ
mempunyai kekerasan yang paling rendah.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]