HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA SEKRETARIS DESA PASCA PENGANGKATAN SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Pengangkatan sekretaris desa menjadi pegawai negeri sipil merupakan salah
satu kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
masyarakat. Semenjak diturunkannya Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2007
tentang pengangkatan sekretaris desa menjadi pegawai negeri sipil, Kabupaten
Jember secara bertahap melakukan pengangkatan sekretaris desa yang memenuhi
persyaratan yakni sebanyak 150 sekretaris desa. Sedangkan sisanya yang tidak
memenuhi persyaratan diberhentikan dari jabatan sekretaris desa dan diberikan
tunjangan sesuai masa kerja. Untuk dapat meningkatkan pelayanan yang baik dan
fungsi pemberdayaan maka diperlukannya kinerja yang baik dari sekretaris desa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kinerja
sekretaris desa pasca pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil di Kabupaten
Jember. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi
ilmu manajemen sumber daya manusia dalam penerapannya di lapangan.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu motivasi kerja dan kinerja.
Motivasi kerja sebagai variabel independent sedangkan kinerja sebagai variabel
dependen. Untuk mengukur motivasi kerja penulis menggunakan indikator upaya
kerja sekretaris desa. Sedangkan untuk mengukur kinerja digunakan indikator
kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe
penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui adakah korelasi
atau hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja. Penulis menggunakan 15 sampel
untuk mewakili populasi yang diambil dengan teknik random sampling, yakni penulis
mengambil sampel desa terpilih yang diambil secara acak berdasarkan undian.
Sedangkan untuk analisis data menggunakan rumus korelasi rank spearman untuk
data ordinal. Hasil yang diperoleh atau r
s
ix
hitung sebesar 0,707 sedangkan r
tabel
untuk sampel 15 menunjukkan angka 0,441. Angka tersebut menunjukkan bahwa r
hitung > r
tabel
s
test
. Berdasarkan hasil t
test
menunjukkan t
sebesar
3,599. Hasil tersebut dibandingkan dengan t
pada taraf signifikansi 5% yang
menunjukkan angka sebesar 2,160. Dari hasil tersebut diketahui bahwa hasil t
tabel
>
t