Hubungan Peran Perawat sebagai Edukator dengan Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli Penyakit dalam Rumah Sakit Tingkat III Baldhika Husada Kabupaten Jember
Abstract
Perawat memiliki peran sebagai pendidik atau educator harus memiliki
pengetahuan yang luas untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien.
Informasi yang diberikan oleh perawat dapat meningkatkan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh pasien mengenai penyakitnya. Terlaksananya peran perawat
edukator dengan baik dapat mendorong pasien DM tipe 2 untuk patuh terhadap
diet yang telah dianjurkan. Pemberian pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan
diet pada pasien DM dapat meningkatan kepatuhan dalam menjalankan diet,
dimana pasien dapat mengetahui informasi terkait penyakit yang dialami,
penatalaksanannya serta penencegahan terjadinya suatu komplikasi penyakit.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa hubungan antara peran
peawat sebagai edukator dengan kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di Poli
Penyakit Dalam di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Kabupaten Jember.
Desain penelitian menggunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Penetapan sampel menggunakan aplikasi G*Power 3.1 dan diperoleh
sampel sebanyak 112 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
peran perawat sebagai edukator dan kepatuhan diet. Analisa data menggunakan uji
statistik spearman rank dengan tingkat signifikasi 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan peran perawat sebagai edukator pada
responden DM tipe 2 didapatkan median 63,00 dengan nilai modus 62, nilai
minimal 40 dan maksimal 90, nilai. Indikator pemantauan gula memiliki nilai
median lebih tinggi sebesar 3,00 nilai minimal 1,3 dan maksimal 4. Sedangkan
indikator penyulit DM didapatkan median sebesar 1,90 dengan nilai minimal 1,1
dan maksimal 3,1. Pada variabel kepatuhan diet diperoleh nilai median sebesar
26,50, modus sebesar 25 dan nilai minimal 18 nilai maksimal 40. Indikator jumlah
kalori memiliki nilai median tertinggi sebesar 3,00 dengan nilai minimal 1,30 dan
maksimal 4,00. Sedangkan nilai median indikator jadwal makan sebesar 2,00
dengan nilai minimal 1,00 dan maksimal 3,80. Hasil uji statistik dengan
spearman-rank menunjukkan terdapat hubungan yang siginifikan antara peran
perawat sebagai edukator dengan kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di Poli
Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Kebupaten Jember (p
value: 0,032 dan r: 0,203). Hal tersebut menunjukkan korelasi positif dengan
keuatan lemah yang berarti semakin tinggi nilai peran perawat sebagai edukator
maka semakin tinggi nilai kepatuhan diet.
Penyakit DM tipe 2 merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan
komplikasi jika tidak dilakukan perawatan diri dengan baik. Salah satu bentuk
dari perawatan diri pada pasien DM tipe 2 adalah dengan menerapkan diet yang
telah dianjurkan oleh petugas kesehatan. Kepatuhan pasien DM dalam menjalani
terapi deit dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki karena tindakan yang
dilakukan oleh seseorang didasarkan atas pengetahuannya. Dukungan, dorongan
semangat serta informasi terkait DM tipe 2 bisa diperoleh pasien salah satunya
dari tenaga kesehatan dengan memberikan edukasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan
antara peran perawat sebagai edukator dengan kepatuhan diet pada pasien DM
tipe 2 di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Kabupaten Jember. Sebagai
tenaga kesehatan terutama diharapkan dapat meningkatkan peran perawat sebagai
edukator untuk memberikan edukasi terkait manajemen diabetes melitus tipe 2
khususnya kepatuhan diet sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi
penyakit lebih lanjut.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]