PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM DI LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI MODEL SUMBANG SARAN TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SDN TEMPUREJO 06 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Abstract
Rendahnya  nilai  hasil  belajar IPS di SDN Tempurejo  06 disebabkan  oleh
beberapa  faktor  antara  lain; model pembelajaran  yang  diterapkan  di  sekolah  masih
bersifat  konvensional, penggunaan  alat  peraga/media  jarang  sekali  digunakan,  dan
praktik  pembelajarannya  kurang  memanfaatkan  situasi  nyata  di lingkungan  siswa
serta  kurang  menggunakan  model  atau  metode  pembelajaran  yang  bervariatif.  Salah
satu  cara  untuk  meningkatkan aktivitas  dan  hasil  belajar IPS,  guru  harus  berperan
aktif  untuk  menciptakan  beberapa pendekatan  dan model.  Pendekatan dan  model
tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk
berpartisipasi  aktif  dalam  kegiatan  pembelajaran  serta  siswa  dapat  menemukan  dan
membangun pengetahuan dari realitas yang ada di sekitarnya secara mandiri.
Penelitian  ini  berdasarkan  permasalahan bagaimanakah peningkatan aktivitas
dan hasil  belajar siswa  kelas  IV  dalam  pembelajaran IPS menggunakan model
sumbang  saran dengan  teknik  kancing  gemerincing pokok  bahasan  persebaran
sumber  daya  alam  di  lingkungan  setempat  di SDN Tempurejo  06 tahun  pelajaran
2011/2012?
Penelitian  ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar  siswa
dalam pembelajaran IPS melalui  penerapan model Sumbang  Saran  dengan  Teknik
Kancing  Gemerincing pokok  bahasan  persebaran  sumber  daya  alam  di  lingkungan
setempat khususnya siswa  kelas  IV  SDN Tempurejo  06 tahun  pelajaran 2011/2012.
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 20 anak, terdiri dari 12laki-laki  dan 8 perempuan, Pengambilan  data  dalam  penelitian  ini dilaksanakan  di
SDN Tempurejo  06 Kecamatan Tempurejo, pada  bulan  September  sampai  bulan
Nopember 2011. Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Pengumpulan  data telah  dilakukan  dengan metode  observasi, dokumentasi
wawancara dan tes.  Data  yang telah  terkumpul  di  analisis  dengan  menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif, data yang di analisis adalah aktivitas belajar siswa
dan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
Kesimpulan  dari  penelitian  ini  diperoleh  hasil aktivitas  siswa  selama
mengikuti  pembelajaran  melalui model  sumbang  saran  teknik  kancing  gemerincing
mengalami  peningkatan  dan  tergolong  kriteria  aktivitas  siswa aktif.  Hal  tersebut
ditunjukkan  dengan  analisis  aktivitas  siswa  secara  klasikal  pada  pembelajaran
sumbang  saran  teknik  kancing  gemerincing,  pada  siklus  I  persentase  aktivitas  siswa
sebesar 65.94% dengan kategori  aktif,  dan  pada  siklus  II  mencapai 79,38% dengan
kategori sangat aktif. Pembelajaran IPS dengan model sumbang saran teknik kancing
gemerincing dapat  meningkatkan ketuntasan  hasil  belajar  siswa  secara  klasikal  dan
juga  secara  perorangan  di SDN Tempurejo  06.  Pada  siklus  I  diperoleh  persentase
secara klasikal sebesar 60 % (tidak tuntas), dan pada siklus II mencapai 85% (tuntas)
Saran  yang  dapat  diberikan  peneliti  untuk siswa adalah hendaknya menjadi
semangat  belajar  karena  dengan  pembelajaran  sumbang saran  teknik  kancing
gemerincing  bisa  menemukan  sesuatu  hal  yang  baru  baik  di  kelas  maupun  di  luar
kelas, untuk guru hendaknya lebih memperhatikan pengelolaan kelas dan menguasai
materi-materi  yang  akan  disampaikan  agar  kegiatan  pembelajaran  dapat  dilakukan
dengan  baik,  untuk sekolah hendaknya dapat  dijadikan  gambaran  untuk  mengambil
kebijakan  terhadap  teknik-teknik  pembelajaran  yang  tepat  untuk  mencapai  hasil
belajar yang diharapkan oleh sekolah, untuk peneliti lain perlu pelaksanaan penelitian
lebih  lanjut  tentang  pembelajaran sumbang  saran  teknik  kancing  gemerincing serta
mengkombinasikan  dengan  model  mengajar  lain  agar  tujuan  pembelajaran  dapat
tercapai lebih optimal
