Putra Ladang, Putra Medco Dan Ambivalensi Ekoliterasi (Fenomenologi Pemuda Ijen) Youth of Field, Youth of Medco, and Ambivalence of Ecolitercy (Phenomenology of Ijen Youth)
Abstract
Fenomena bencana alam yang terjadi di kawasan Ijen seperti kebakaran 
lahan dan hutan, banjir bandang, serta tanah longsor salah satunya disebabkan 
oleh faktor alih fungsi lahan. Maraknya alih fungsi lahan yang terjadi pada daerah 
tersebut disebabkan oleh perkembangan ekonomi dimana masyarakat membuka 
lahan baru (kawasan hutan) menjadi lahan pertanian. Komoditas seperti kentang 
dan kubis merupakan komodisitas pertanian unggulan masyarakat Ijen. Namun, 
komoditas kentang dan kubis tidak cukup kuat dalam mengingat tanah sehingga 
daya serap air semakin berkurang. Lahan yang digunakan untuk pertanian kentang 
dan kubis tidak memiliki banyak pohon kayu-kayuan atau tegakan sehingga 
fungsi hutan berdasarkan pada prinsip ekologi semakin berkurang. Aktivitas yang 
dilakukan oleh masyarakat tersebut berkaitan dengan produksi dan pemenuhan 
kebutuhan dapat dilihat sebagai salah satu bentuk dari realitas obyektif yang 
dimiliki oleh masyarakat Ijen. Isu lingkungan dan aktivitas masyarakat Ijen 
mengantarkan kerangka berfikir pada kontruksi ekoliterasi pemuda Ijen. Pemuda 
Ijen sebagai aktor sosial merupakan subjek yang tidak terlepas dari hasil 
konstruksi pengetahuan, representasi kepentingan, hingga terpapar oleh 
gelombang pengaruh baik globalisasi, nasionalisasi, hingga lokalisasi. Selain itu, 
pemuda Ijen merupakan generasi penerus yang berperan dalam menjaga asset 
masa depan daerah tersebut sehingga pengetahuan terkait lingkungan dan 
keberlanjutan penting untuk dikaji.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini alah metode kualitatif dengan 
pendekatan fenomenologis. Teknik penentuan informan menggunakan purposive 
sampling dengan lokasi penelitian di Dusun Curah Macan Desa Kalianyar 
Kecamatan Ijen. Sedang teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah 
observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Untuk memperoleh 
keabsahan data, peneliti melakukan teknik triangulasi dengan membandingkan 
data primer dengan data sekunder yang sudah didapat. Selanjutnya, peneliti melakukan teknik analisis data yang dimulai dari pengumpulan data, pengolahan 
data mulai dari abstraksi hingga kategorisasi data, setelah itu data diinterpretasi 
atau dianalisis dengan teori yang sesuai sebagai penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bencana alam seperti kebakaran hutan dan 
lahan, banjir bandang dan juga tanah longsor di kawasan Ijen berkaitan dengan 
aktivitas masyarakat salah satunya yaitu alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan salah 
satunya dilatarbelakangi oleh konstruksi yang dimiliki masyarakat sebagai realitas 
obyektif. Konstruksi yang tersebut berkaitan dengan berbagai bidang kehidupan, 
mulai dari ekonomi, sosial, budaya hingga lingkungan. Realitas-realitas obyektif 
pada masyarakat saling berkaitan sehingga memungkinkan adanya gesekan 
diantara bidang satu dengan lainnya. Dengan latar belakang mayarakat 
perkebunan yang tidak memiliki historisitas pada daerah tersebut serta melihat 
pada aspek efektifitas yang mempengaruhi seperti permasalahan untung rugi, 
posisi aman, peningkatan ekonomi berimbas pada posisi lingkungan yang kurang 
aman. Posisi dan isu lingkungan pada daerah tersebut digunakan untuk melihat 
ekoliterasi yang dimiliki oleh masyarakat khususnya pemuda Ijen