Analisis Karakteristik dan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Jember
Abstract
Kabupaten Jember memiliki penduduk yang bertambah setiap tahunnya,
sehingga menyebabkan kepadatan lalu lintas. Namun, pertumbuhan sarana dan
prasarana yang ada tidak sejalan dengan pertumbuhan lalu lintas, mengakibatkan
bertambahnya kecelakaan lalu lintas. Selama tahun 2017-2019 kecelakaan lalu
lintas pada Kabupaten Jember berjumlah 3.543 kejadian. Dampak dari kecelakaan
lalu lintas yaitu kenaikan pada angka kemiskinan karena menimbulkan banyak
pengeluaran biaya, seperti biaya ketika kecelakaan maupun biaya sesudah terjadi
kecelakaan, serta biaya hilangnya produktivitas akibat terjadinya kecelakaan.
Kerugian yang dialami akibat kecelakaan lalu lintas berdampak pada kondisi
ekonomi sosial wilayah tersebut.
Penelitian ini menggunakan 2 metode, yang pertama yaitu untuk
menghitung banyaknya kerugian biaya yang ditimbulkan akibat kecelakaan lalu
lintas yang didapat dari menganalisis karakteristik kecelakaan berdasarkan
keadaan korban dengan menggunakan metode Gross Output (Human Capital).
Metode yang kedua yaitu metode Willingness to Pay yang digunakan untuk
mengetahui probabilitas pengendara kendaraan untuk bersedia membayar lebih
guna menurunkan resiko kecelakaan lalu lintas dengan menggunakan metode
regresi logistik biner.
Hasil dari metode Gross Output (Human Capital) diperoleh angka biaya
korban kecelakaan di Kabupaten Jember selama tiga tahun (2017-2019) sebesar
Rp. 162.010.233.179 dan angka biaya kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Jember
selama tiga tahun (2017-2019) sebesar Rp. 192.779.704.983. Hasil dari metode
Willingness to Pay diperoleh variabel-variabel yang dapat memprediksi keinginan
untuk membayar lebih guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, yaitu jenis
kelamin (β = -0,914; p = 0,006 < 0,1), pendapatan (β = -1,996), jumlah kecelakaan
(β = -0,632), status pernikahan (β = -2,028), dan keterangan tinggal (β = -0,693).
Model regresi logistik yang diperoleh yaitu:
Logit (p) = ln (p/1-p) = 7,903 – 0,914 JK – 1,996 PT – 0,632 KC – 2,028 ST –
0,693 KT.
Model regresi logistik yang diperoleh, memberikan kesimpulan yaitu jenis
kelamin, jumlah pendapatan, status pernikahan, keterangan masih tinggal bersama
orang tua, dan pengalaman mengalami kecelakaan menghasilkan probabilitas
bersedia membayar lebih untuk menurunkan resiko kecelakaan sebesar 42,36%
(bagi pengendara yang pernah mengalami kecelakaan satu kali) dan 58,03% (bagi
pengendara yang pernah mengalami kecelakaan dua kali).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]