Efek Perlakuan Panas t6 Terhadap Karakterisasi Material Komposit al6061/Sic/Mg
Abstract
Seiring berkembangnya teknologi industri, permintaan akan material baru
terus meningkat. Hal ini dibuktikan semakin banyaknya permintaan akan
kendaraan bermotor, komponen material, dan bidang lainnya. Pemilihan material
komposit dikarenakan mudah di fabrikasi, biaya yang murah, dan kualitasnya
yang baik. Metal Matrix Composites merupakan salah satu jenis material dengan
menggabungkan dua atau lebih material yang berbeda, sehingga terbentuk
material baru yang memiliki sifat lebih unggul dibanding dengan material
penyusunnya.
Penggunaan alumunium sebagai matriks dikarenakan alumunium
memiliki sifat mudah di fabrikasi, tahan terhadap korosi, sebagai penghantar
panas dan listrik yang baik. Peningkatan sifat mekanik dari alumunium dapat
dilakukan dengan penambahan partikel penguat SiC. Pemilihan SiC sebagai
pengguat dikarenakan memiliki sifat memiliki konduktivitas termal yang sangat
baik, biaya yang murah, kemampuan machinability, dan kemampuan kerja yang
baik terhadap komposit Al-SiC. Penambahan Mg diperlukan diperlukan
penambahan magnesium sebagai media pembasah. Magnesium dipercaya mampu
meningkatkan wettability antara partikel penguat dengan matriks. Proses
pembuatan komposit dilakukan dengan menggunakan metode stir casting mampu
mendistribusi partikel secara merata saat pengadukan. Perlakuan panas T6
ditambahkan dengan tujuan untuk membandingkan sifat mekanik material tanpa
perlakuan panas dengan diberi perlakuan panas.
Berdasarkan hasil penelitian nilai uji kekerasan terendah komposit
Al6061/SiC/Mg tanpa perlakuan panas diperoleh sebesar 35,16 HRB sedangkan
nilai maksimal diperoleh komposit dengan diberi perlakuan panas T6 pada suhu
160 °C selama 4jam, sebesar 51,44 HRB. Nilai kekuatan tarik terendah didapatkan material komposit Al6061/SiC/Mg sebesar 130,67 MPa dan nilai
tertinggi diperoleh material komposit Al6061/SiC/Mg dengan perlakuan panas
160 °C selama 4 jam sebesar 189,91 MPa. Kenaikan dan penurunan sifat mekanik
dikarenakan beberapa faktor, yaitu pengerasan presipitat (endapan) yang
terbentuk, penyebaran partikel, porositas, dan hubungan antarmuka partikel
penguat dengan matriks.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]