Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus Pada Tn. S Dan Ny. J Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto lumajang Tahun 2019
Abstract
Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan
terjadinya komplikasi pada sistem mikrovaskuler dan sistem makrovaskuler yang
akan menyebabkan hambatan aliran darah ke seluruh organ yang salah satunya ke
bagian perifer. Hambatan aliran darah tersebut dapat menyebabkan terjadinya
hipoksia jaringan, sehingga aliran oksigen dalam darah berkurang dan
menimbulkan masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer.
Tujuan penulisan ini untuk mengeksplorasi masalah keperawatan ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer pada klien diabetes melitus.
Penulisan laporan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus yang
menggunakan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi
pada klien diabetes melitus dengan masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer.
Laporan kasus asuhan keperawatan diabetes melitus dengan masalah
ketidakefektifan perfusi jaringan perifer di RSUD dr.Haryoto Lumajang terdiri dari
5 komponen yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Hasil pengkajian didapatkan 5 batasan karakteristik yang sesuai pada klien yaitu
klien mengalami kebas dan kesemutan pada bagian perifer, warna kulit pucat saat
elevasi, CRT>3 detik, nyeri ekstremitas, dan nilai ABI<0,90. Hasil intervensi dan
implementasi yang dilakukan ada 4 yaitu manajemen sensasi perifer, perawatan
sirkulasi, monitoring ekstremitas bawah, dan peningkatan latihan. Hasil evaluasi
keperawatan yang dilakukan selama 3 hari perawatan hanya tercapai 1 dari 3
kriteria hasil yaitu klien dapat merasakan sentuhan panas, dingin, kasar, dan halus.
Saran bagi penulis selanjutnya, dalam melakukan perawatan pada klien
diabetes melitus dengan masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer diharapkan memperpanjang waktu implementasi, dan berfokus pada terapi
peningkatan latihan yaitu dengan menggunakan Relaksasi Otot Progresif. Terapi
tersebut tidak hanya dapat dilakukan ketika pasien di rawat di Rumah Sakit, tetapi
dapat juga diterapkan di rumah sebagai salah satu cara untuk mengkontrol gula
darah dan mencegah terjadinya perfusi jairngan perifer.