Asuhan Keperawatan Gout Artritis Pada NY.A Dan NY.M Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Kronis DI Griya Lansia Gerbangmas Lumajang Tahun 2019
Abstract
Gout artritis merupakan sindroma klinik sebagai akibat deposit kristal urat
(monosodium-urat monohidrat = MSU). Deposit kristal dapat terjadi di sendi akan
menyebabkan serangan inflamasi akut. Kristal-kristal berbentuk seperti jarum
akan mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan
nyeri hebat yang sering menyertai gout, endapan akan menyebabkan kerusakan
hebat pada sendi dan jaringan lunak.
Tujuan Penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memahami dan
mengekspolari asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan
nyeri kronis di Griya Lansia Gerbangmas Lumajang tahun 2019. Pengumpulan
data dilakukan terhadap dua orang klien dengan Gout Arthritis yang memenuhi
kriteria partisipan dengan teknik wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik.
Intervensi yang dilakukan kepada partisipan 7 intervensi untuk meningkatkan
koping dan ditambah intervensi rebusan air seledri. Metode yang digunakan dalam
laporan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus yang menggunakan
pengumpulan data dan pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan
dokumentasi terhadap pasien gout arthtritis dengan masalah keperawatan nyeri
kronis.
Hasil yang didapatkan penulis setelah melakukan implementasi pada kedua
pasien dengan kriteria hasil tercapai sebagian. Ada 7 kriteria hasil yang ingin
dicapai oleh penulis. Pada Ny. A dan Ny.M hasil evaluasi pada hari ke tiga sama sama muncul 5 kriteria hasil, nyeri datang secara tiba-tiba sakit seperti cenut cenut pada lutut kanan dan kiri (persendian), tetapi nyeri jarang kambuh, nyeri
datang pada pagi hari dan sore hari, wajah sedikit relaks, klien mampu
mempraktikan secara mandiri teknik relaksasi nafas dalam, klien sudah
mengetahui makanan pencetus timbul nyeri pada persendiannya dengan kadar
asam urat menurun menjadi 6,6mg/dL. Pada Ny.M pemeriksaan UA menurun
dengan hasil 6,3 mg/dL.
Dari hasil tersebut pemberian air rebusan daun seledri yang mengandung
senyawa epigenin yang membokir COX-2 (cyclooxygenase)pada peradangan, juga
berfungsi sebagai anti-apoptosis terutama menghambat c-FLIP sebagai regulator
apoptosis yang berperan penting dalam pemeliharaan dan kekebalan pada sel
peradangan dan juga autoimunitas sehingga perawat tidak hanya memberikan
peroral saja untuk menurunkan nyeri. Mekanisme pemberian rebusan air seledri
diketahui memiliki antirematik, obat penenang, diuretik ringan dan antiseptik pada
saluran kemih, selain itu kandungan seledri apigenin merupakan salah satu
senyawa yang terdapat dalam seledri di gunakan sebagai obat asam urat.