Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Inspektorat Kabupaten Jember, Bondowoso Dan Situbondo)
Abstract
Pemerintah telah melakukan upaya untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang ditampilkan dalam pencapaian kinerja sebagaimana komitmen
yang telah ditetapkan. Pemerintahan dikatakan baik jika didalamya tercipta tata
kelola yang baik yang mengandung unsur pengawasan, pengendalian, dan
pemeriksaan. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan Pemerintah harus bijak dalam
mengambil keputusan ekonomi dalam mengelola keuangan daerah. Laporan
keuangan yang relevan dan reliabel sangat penting dalam menetukan keputusan
ekonomi tersebut yang merupakan tugas dari Inspektorat pemerintah.
Kasus PDP Kahyagan di Jember berhubungan dengan tata kelola
pemerintahan yang kurang baik yang berakiat berkurangnya kepercayaan
masyarakat pada pemerintah. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah, Inspektorat harus mampu memperbaiki dan meningkatkan
kualitas jasa pengawasan dan pemeriksaan yang diberikan. Faktor –faktor lain
yang mempengaruhi kualitas audit yaitu kompetensi da independensi auditor.
Probabilitas untuk menemukan pelanggaran dan penyimpangan tergantung pada
kompetensi yang dimiliki auditor. Kompetensi saja tidak cukup jika tidak
dibarengi dengan kecerdasan emosional. Sedangkan probabilitas untuk
melaporkan pelanggaran yang ditemukan tergantung pada independensi yang
dimiliki auditor. Independensi akan lebih tinggi jika di dukung oleh kecerdasan
spiritual yang tinggi pula. Untuk menunjang tugas yang diemban oleh seorang
auditor ,maka yang dibutuhkan tidak hanya kecerdasan intelektual saja melainkan
juga kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sumber data yang digunakan
adalah data primer dengan menggunakan metode survei melalui penyebaran
kuesioner kepada respoden. Populasi dari penelitian ini adalah semua auditor yang
bekerja di kantor inspeketorat kabupaten di Jember, bondowoso dan Situbondo.
Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 35 respoden. Metode
analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik,
uji regresi linear berganda , uji t dengan menggunakan program SPSS 23.00 for
Windows.
Analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan Y = 4,943 +
0,266X1 + 0,499X2 + e dengan Adjusted R 0,445 atau 44,5% dan nilai R sebesar
0,667. Uji t menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional memiliki 𝑡
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,013 < 2,03693) dengan taraf signifikansi 0,053 lebih besar
dari (0,05). Hal ini berarti pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas audit
tidak terbukti kebearannya (Ho ditolak). Variabel kecerdasan spiritual memiliki
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (4,336 > 2,03693) dengan taraf signifikansi 0,000 lebih kecil
dari ( =0,05). Hal ini berarti pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kualitas
audit terbukti kebenarannya.