Perbedaan Kemampuan Interaksi Sosial Antara Anak Yang Memiliki Kelekatan Aman Dengan Kelekatan Cemas Pada Kelompok a TK Kartika IX-35 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Abstract
Pendidikan anak usia dini memiliki beberapa aspek perkembangan yang salah satunya adalah perkembangan sosial. Salah satu bentuk perkembangan sosial anak adalah kemampuan untuk melakukan interaksi sosial. Setiap anak memiliki perkembangan kemampuan interaksi sosial yang berbeda. Hal ini dikarenakan perkembangan kemampuan sosial anak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kelekatan (attachment) orang tua dengan anak. Permasalahan yang sering terjadi di Taman Kanak-kanak adalah kecemasan anak untuk berpisah dengan figur lekat (orang tua atau pengasuhnya). Fenomena tersebut juga terjadi di TK Kartika IX-35 di mana terdapat beberapa anak yang memiliki kelekatan cemas. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah perbedaan kemampuan interaksi sosial antara anak yang memiliki kelekatan aman dengan kelekatan cemas pada kelompok A TK Kartika IX-35 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember?”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan interaksi sosial anak antara anak yang memiliki kelekatan aman dengan kelekatan cemas.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex post facto dengan pendekatan kausal komparatif yang dilaksanakan di TK Kartika IX-35 dengan jumlah responden sebanyak 21 anak dan orang tua. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi untuk memperoleh data kemampuan interaksi sosial, angket atau kuisioner untuk memperoleh data kelekatan (attachment), serta dokumentasi untuk memperoleh data pendukung. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk memastikan kelayakan instrumen penelitian. Teknik analisis data
yang digunakan untuk menguji hipoteis serta memperoleh kesimpulan adalah menggunakan t-test.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa di kelompok A TK Kartika IX-35 terdapat 14 anak dengan kelekatan aman dan 7 anak dengan kelekatan cemas. Rata-rata kemampuan interaksi sosial anak yang memiliki kelekatan aman lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan interaksi sosial anak yang memiliki kelekatan cemas dengan perbandingan nilai rata-rata 38,71:26. Hasil perhitungan dengan t-test diperoleh bahwa nilai thitung adalah 10,801 dan ttabel 1,729. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel yang mempunyai arti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan interaksi sosial antara anak yang memiliki kelekatan aman dengan kelekatan cemas pada kelompok A TK Kartika IX-35 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Tingkat kemampuan interaksi sosial anak kelompok A TK Kartika IX-35 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember menunjukkan bahwa 3 anak memiliki kemampuan interaksi sosial “Sangat Baik”, 11 anak berkategori “Baik”. Anak dengan kategori “Sangat Baik” dan “Baik” merupakan anak dengan kelekatan aman. Sedangkan 6 anak berkategori “Kurang Baik” dan 1 anak berkategori “Sangat Kurang Baik” merupakan anak dengan kelekatan cemas.
Hasil analisis tersebut kemudian disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan interaksi sosial antara anak yang memiliki kelekatan aman dengan kelekatan cemas pada kelompok A TK Kartika IX-35 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Saran yang dapat diberikan untuk sekolah adalah hendaknya memberikan kebijakan yang tegas mengenai keberadaan orang tua ketika di sekolah dan untuk guru diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang kelekatan melalui kegiatan parenting. Saran untuk orang tua diharapkan mampu menjalin hubungan atau kelekatan yang aman dengan anak dan memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dan mengeksplorasi lingkungannya.