Studi Kasus Masalah Perilaku Interaksi Sosial Seorang Anak Yang Belum Berkembang di TK Plus Al-Hujjah Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2017/2018
Abstract
Manusia merupakan individu dan makhluk sosial yang selalu membutuhkan
manusia lain untuk kehidupan bermasyarakat. Interaksi sosial merupakan proses sosial
yang dibutuhkan oleh manusia untuk berkomunikasi dan melakukan kontak sosial
dengan manusia lainnya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelas B1 TK Plus
Al-Hujjah yang terdapat 25 anak terdiri dari 8 anak perempuan dan 17 anak laki-laki,
yang memiliki interaksi sosial yang baik namun ada satu anak berinisial RR yang
interaksi sosialnya yang belum berkembang. Hal tersebut terlihat pada kebiasaan RR
yang datang terlambat ke sekolah kemudian masuk ke kelas dan hanya duduk
termenung ketika diberikan penjelasan oleh guru kelas yang memberikan materi untuk
hari itu. Bahkan setelah guru selesai memberikan materi dan tugas kemudian temantemannya
mengambil
majalah
untuk
dikerjakan,
RR
masih
duduk
termenung.
Dia
hanya
akan
beranjak
ketika
RR
dipanggil
oleh
ibu guru
untuk
mengerjakan
di karpet.
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah perilaku interaksi sosial anak di TK Plus Al-Hujjah Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember tahun ajaran 2017/2018? Dan mengapa anak memiliki
perilaku interaksi sosial yang belum berkembang di TK Plus Al-Hujjah Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember tahun ajaran 2017/2018?. Berdasarkan rumusan masalah
tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
masalah perilaku interaksi sosial seorang anak yang belum berkembang dan
mendeskripsikan alasan anak memiliki interaksi sosial yang belum berkembang pada
kelompok B1 di TK Plus Al-Hujjah Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun
Ajaran 2017/2018.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskripstif kualitatif dengan fokus penelitian studi kasus, yang dilakukan selama 9
(sembilan) bulan di TK Plus Al-Hujjah Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Sumber data yang diperoleh dari informan kunci, yaitu seorang anak berinisial RR yang
memiliki interaksi sosial belum berkembang serta informan pendudukung yaitu temanteman
RR,
guru
di
kelas
B1,
ibu
RR,
pembantu
RR,
dokumen
dan
kepustakaan.
Metode
pengumpulan
data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis
analisis data yang digunakan melalui empat tahap, yaitu pengumpulan data, penyajian
data, reduksi data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa pola
perilaku interaksi sosial RR di TK Plus Al-Hujjah belum berkembang dengan baik
sesuai dengan indikator bentuk pola perilaku sosial dan Kurikulum 2013 karena RR
tidak mampu bekerjasama bahkan tidak mampu melakukan kontak sosial serta
komunikasi secara sederhana. Selain itu, faktor pemicu RR memiliki interaksi sosial
yang belum berkembang karena RR termasuk anak yang terisolasi dan mama RR yang
tidak memberikan kesempatan kepada RR untuk bermain bahkan berbaur dengan
teman-temannya di sekolah atau di rumah.