Pelarutan P dan K dari Batuan Leusit dan Apatit Menggunakan Kombinasi Senyawa Humat-BPF-BPK
Date
2019-10-01Author
Kurnianta, Mohammad Jimmy
Setiawati, Tri Candra
Jayus, Jayus
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan kalium (K) dan fosfat (P) dalam tanah terbatas,danharga pupuk sintetik relatif mahal, menjadikan mikroorganismepelarut mineral memegang peranan penting dalam menunjang pertanian berkelanjutan.Batuan mineral apatit dan leusitmerupakan sumber daya mineral dengan ketersediaan tinggi tetapi mempunyai kelarutan mineral rendah. Penelitian bertujuan untukmempelajari pengaruh kombinasi bakteri pelarut fosfat (BPF), bakteri pelarut kalium (BPK), dan humatsingkong sebagai agen bioleachingdalam proses pelarutan K dan P dari bahan agromineral. Bahan agromineral leusitdiperoleh dariKabupatenSitubondo dan Pati, sedangkan bahan apatit berasal dari Kabupaten Tuban dan Ciamis, Indonesia. Bahan mineral diperlakukan dengan 2,10 x107CFU/gBPF dan 1,61 x 107CFU/gBPK, dikombinasikan dengan 100 ppm C organik senyawa humatdari singkong sebagai media. Kelarutan mineral diamati setiap dua minggu sekali selama 12 minggu meliputi kelarutan K dan P, dan pH media. Produksi asam organik dianalisis untuk mengamati aktivitas bakteri menggunakan HPLC dan perubahan fisik permukaan batuan akibat pelarutan bakteri dipindai menggunakan SEM.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarutan fosfat tertinggi tercatat pada minggu ke 4 (344,23 ppm) yang dilepaskan dari apatit Tuban dengan kombinasi BPF dan BPK dengan senyawa humat, sedangkan pelarutan kalium tertinggi diperoleh pada minggu ke 6 dari leusitSitubondo (44,21 me / 100 g) dengan kombinasi senyawa humatsingkong dan BPK. Secara statistikpada kedua mineral pelarutan K dan P menunjukkan berbedanyata. Hasil analisis dengan menggunakan SEMterjadi kerusakan permukaan batuansetelah periode pengamatan tigabulan yang menunjukkan bahwa terjadi pelarutan mineral. Selama percobaan dideteksi beberapa asam organik seperti asam sitrat, ferulat, kumarat, siringatdan malat.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]