Dinamika Perubahan Keunggulan Komparatif di ASEAN-4: Flying Geese Model
Abstract
Era globalisasi menjadikan segala aktifitas perekonomian negara menjadi semakin
terbuka. Keterbukaan perdagangan mengakibatkan kondisi persaingan yang semakin
ketat dan kemudian menimbulkan suatu daya saing. Daya saing yang terbentuk ini
menjadi kunci bagi setiap negara dalam mengembangkan produk-produk yang akan
diekspor. Daya saing merupakan salah satu kriteria yang menentukan keberhasilan
suatu negara dalam perdagangan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dinamika perubahan keunggulan komparatif yang terjadi di negara
ASEAN-4 (Indonesia, Filipina, Malaysia dan Thailand) pada tahun 1989 hingga
tahun 2016 dengan menggunakan metode Product Mapping yang mengkombinasikan
hasil perhitungan antara RSCA dan TBI di setiap klasifikasi produk. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masing-masing negara memiliki keunggulan komparatif yang
berbeda, di antaranya Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif untuk
klasifikasi produk unskilled-labor (TPT dan garment) dan pada primary product
(minyak bumi dan produk turunannya) dan merupakan leader pada produk tersebut.
Kemudian Filipina memiliki keunggulan komparatif untuk klasifikasi produk
technology intensive (elektronik) yang juga merupakan leader pada produk tersebut.
Selain itu hasil penelitian juga menemukan adanya perubahan keunggulan komparatif
maupun spesialisasi produk, diantaranya Thailand yang tidak lagi memiliki
keunggulan komparatif pada produk human-capital intensive (karet dan produk
turunannya) akan tetapi tetap merupakan net-eksporter. Begitu pula dengan Indonesia
yang yang tidak lagi memiliki keunggulan komparatif pada produk natural-resource
(timah) akan tetapi tetap merupakan net-eksporter.